Pengalaman China (2)

Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Sekitar 14 abad lalu, Nabi Muhammad SAW menginstruksikan: Uthlubul ‘ilm wa lau bis shin (Tuntutlah ilmu walau sampai ke China). Hadis ini sarat dengan berbagai makna. Pertanyaan kita ialah kenapa Nabi memerintahkan umat Islam menuntut ilmu jauh-jauh ke tanah China?

Bukankah kekayaan intelektual Yunani kuno sudah ada di Eropa saat itu? Ada apa di China ketika itu? Dinasti apa yang berkuasa saat itu, sehingga Nabi seolah tanpa keraguan meminta umatnya jauh datang ke China menuntut ilmu.

Baca juga : Pengalaman China (1)

Memang ada sedikit kontroversi, karena anak benua India pernah mengklaim bahwa yang dimaksud di dalam hadis di atas ialah daerah Sind, daerah Sindu, di antara India dan Pakistan sekarang.

Namun, artefak di lingkungan masjid Nabi menunjukkan adanya piring cangkir yang diduga berasal dari daratan China. Maklum karena tiga abad SM hubungan dagang dan budaya antara Arab dan China sudah berlangsung. Tentu Nabi juga sudah mendapatkan informasi tentang budaya, peradaban, dan kepercayaan masyarakat China.

Baca juga : Suksesi Pasca Khulafa` Al-Rasyidin

Penulis saat ini sedang mengunjungi pusat-pusat budaya China. Memang luar biasa. Tradisi kuno China yang sudah berumur ribuan tahun tetap terlestarikan sampai sekarang. Etos kerja yang disiplin, keluhuran budi pekerti, kesederhanaan hidup, dan penghargaan terhadap nilai dan rasa kemanusiaan sangat dijunjung tinggi.

Jika saja mereka bersyahadat maka sudah barang tentu banyak orang menilai mereka lebih Islami dari pada Negaranegara yang lebih utama memeluk Islam, bahkan mungkin tempat Islam itu lahir.

Baca juga : Pengalaman Amerika Serikat (4)

Penulis menyaksikan sendiri sebuah perusahaan besar, GoodArk, di daerah Suzhou, pinggir kota Shanghai, yang bergerak di dalam bidang elektronik, pen-suplay chips dan komponen computer dan handphone terbesar di dunia, menerapkan konsep kerja budaya luhur China (the Ancient tradition of China’s Working). Luar biasa dan fantastic.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.