Dark/Light Mode

Rekonsolidasi Strategi Kebudayaan Nasional (39)

Pengalaman China (1)

Senin, 23 Januari 2023 06:19 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - China salah satu negara yang mencetak pertumbuhan ekonomi yang menarik. Dari satu sisi dikenal sebagai negara Komunis yang memiliki ciri khas sosialis, tetapi pada praktek ekonominya tidak tampil berbeda jauh dengan negara kapitalis.

Negeri China memiliki ciri khasnya sendiri yang berbeda dengan negara-negara Komunis lainnya. China memiliki konsep nasionalisme dan dengan konsep kebudayaannya sendiri.

Baca juga : Suksesi Pasca Khulafa` Al-Rasyidin

Ini terjadi terutama ketika Mao Zedong (1958) menginisiasi loncatan besar ke depan (great leap forward). Ia pertama kali melakukan redistribusi tanah dari para tuan tanah kepada para petani kecil. Ia juga melakukan penyediaan alat-alat pertanian yang memberikan otonomi atau otoritas desa lebih bagus dari sebelumnya. Tahun 1966, Mao banting stir dengan melakukan revolusi kebudayaan (Great Proletarian Cultural Revolution).

Perkembangan selanjutnya terjadi mobilisasi Pasca Mao dengan konsentrasi pembaharuan ekonomi terus dilanjutkan oleh para penggantinya. Peran penting Zhou Enlai pada 1960-1970 tidak bisa dilupakan. Ia seperti memperkenalkan dan sekaligus dilanjutkan oleh Deng Xiaoping yang lebih fragmatis.

Baca juga : Pengalaman Amerika Serikat (4)

Pemerintah rezim Komunis pada masa ini memang amat sentralistik, bahkan terkesan “keras” kepada para kaum pembangkang tetapi pada sisi lain ada dampak “positif” Langkah itu untuk menciptakan satu China yang solid.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.