Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Keunggulan Substansi Hawa

Kamis, 26 Januari 2023 06:19 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Manusia kedua di dalam Al-Qur’an ialah Hawa. Ia diciptakan setelah Adam diciptakan. Meskipun Hawa ciptaan kedua (second creation) tetapi ia tidak melambangkan jenis kelamin kedua (the second creation) sebagai subordinasi dari laki-laki.

Citra Hawa di dalam Al-Qur’an sangat mulia. Dilihat dari sudut substansi kejadian, sesungguhnya Hawa lebih mulia dari substansi lakilaki yang diciptakan dari tanah liat atau lumpur: Maka tanyakanlah kepada mereka (musyrik Makkah): Apakah mereka yang lebih kukuh kejadiannya ataukah apa yang telah Kami ciptakan itu?” Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka dari tanah liat (Q.S. Al Shafat/37:11).

Baca juga : Pengalaman China (3)

Berbeda dengan Hawa yang diciptakan dari tulang rusuk Adam: “Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kalian dari “diri” yang satu (a single self), dan daripadanya Allah menciptakan pasangan (pair)nya, dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan lakilaki dan perempuan yang banyak (Q.S. An-Nisa’/4:1).

Dari kedua ayat tersebut dapat dilihat sumber kejadian Adam dan Hawa yang secara substantial berbeda. Adam dari tanah dan Hawa dari manusia (Adam). Jika benar Hawa berasal dari tulang rusuk Nabi Adam berarti Hawa bersumber dari sesuatu yang suci dan sakral, dari anggota badan Adam yang pernah menjadi obyek sujud para malaikat dan jin.

Baca juga : Pengalaman China (2)

Bandingkan dengan asal usul laki-laki dari tanah tembikar yang membuat iblis tidak mau sujud kepada Adam, karena secara substansi api yang menjadi substansi kejadian Iblis lebih mulia daripada tanah.

Meskipun manusia kedua (Hawa dikaitkan dengan jatuhnya anak manusia ke bumi). Awalnya ketika Adam diciptakan sendirian di surga, kemudian ia diciptakan pasangannya dari dirinya sendiri.

Baca juga : Pengalaman China (1)

Dalam riwayat-riwayat Israiliyyat, diceritakan Adam merasa tidak nyaman sendirian. Ia sepertinya membutuhkan sesuatu tetapi ia tidak tahu apa yang dibutuhkan. Akhirnya ia diminta tidur. Pada saat tertidur terjadi proses “cloning”, Hawa diciptakan dari tulang rusuk bengkok sebelah kiri paling bawah. Setelah selesai Adam diminta membuka matanya lalu ia menemukan Hawa di sebelahnya, kemudian ia dikawinkan dengannya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.