Sebelumnya
Bisa dibayangkan, bayi yang baru lahir itu disuguhkan makanan dari kunyahan orang. Lambung bayi itu sendiri masih sangat lemah untuk menerima makanan berat, apalagi makanan itu tentu tidak steril karena berasal dari berbagai mulut orang lain.
Baca juga : Fungsi Masjid Nabi (17): Rumah Perdamaian (1)
Dokter-dokter Puskesmas yang pernah penulis wawancarai di beberapa daerah di kawasan itu, membenarkan tradisi tersebut. Salah seorang di antara dokter itu menuliskan pengalamannya ke dalam bentuk buku.
Baca juga : Fungsi Masjid Nabi (16): Tempat Memutuskan Perkara (2)
Niat baik masyarakat dalam mempertahankan tradisi itu karena mereka menganggap didasari oleh hadis Rasulullah, sementara hadis itu menjadi hujjah atau dalil yang harus diperaktekkan oleh umat Islam yang taat.
Baca juga : Fungsi Masjid Nabi (16): Tempat Memutuskan Perkara (1)
“Ketaatan” masyarakat NTB itu ternyata menjadi penyebab jatuhnya korban bayi yang tentu tidak sedikit. Sangat disayangkan, di satu sisi, anggota masyarakat berusaha untuk menunjukkan ketaatannya kepada Tuhan, tetapi pada saat yang bersamaan mereka terpaksa harus kehilangan bayi yang tidak sedikit. (*)
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.