BREAKING NEWS
 

Seni dan Budaya Mampu Perkuat Semangat Kebangsaan

Reporter : DIDI RUSTANDI
Editor : OKTAVIAN SURYA DEWANGGA
Selasa, 17 Januari 2023 18:02 WIB
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Universitas Prasetiya Mulya mengadakan survei yang melibatkan 1.600 responden mahasiswa di seluruh Indonesia tentang persepsi mereka terhadap Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara.

Sebanyak 95,4 persen mahasiswa berpendapat, pengembangan seni dan budaya daerah akan memperkuat semangat kebangsaan.

Kepala Pusat Studi Kebangsaan Indonesia (PSKI) Universitas Prasetiya Mulya Dr. Hassan Wirajuda pun menyerukan dilakukan penataan kembali pendidikan kebangsaan di Indonesia, baik dari segi muatan maupun metodologinya.

Mantan Menteri Luar Negeri ini menjelaskan, secara keseluruhan kaum milenial peduli terhadap pengembangan wawasan kebangsaan.

Baca juga : Perkuat Pengakuan Dunia Terhadap Kebaya

Dari hasil survei, dia menjelaskan, mahasiswa yang memahami Pancasila dan belajar baik dari ruang kelas itu ada 28,6 persen. Tetapi ada juga yang memahami dan mempelajarinya dari media sosial sebesar 21,7 persen.

Sementara mahasiswa yang melihat pentingnya Pancasila sebagai satu-satunya ideologi negara sebesar 93, 8 persen. Sedangkan mahasiswa yang tidak setuju jika diganti dengan ideologi lain sebesar 86,1 persen.

Selain itu, survei juga melihat keikutsertaan mahasiswa pada wajib militer. Yakni yang bersedia ikut wajib militer jika negara memerlukan sebesar 59,5 persen yang didominasi oleh pria sebesar 68,0 persen.

"Dari segi metodologi mereka menuntut sistem pembelajaran di kelas yang interaktif, bukan indoktrinasi, menilai penting tugas praktik ke masyarakat sebesar 98,9 persen seperti community development dan mahasiswa mengajar," kata Hassan, saat berbincang bersama wartawan, di Kampus Prasetiya Mulya, BSD, Tangerang, Selasa (17/1).

Adsense

Baca juga : Menteri Agama Resmikan Kampung Zakat Bersama Lazis Asfa

Menurutnya, ada data yang menarik, yakni 95,4 persen mahasiswa berpendapat pengembangan seni dan budaya daerah akan memperkuat semangat kebangsaan.

Dalam kerangka itu, katanya, kampusnya melakukan pengadaan alat-alat musik tradisional seperti angklung dan seperangkat gamelan Jawa, dan merekrut tenaga pelatih seni dan budaya lulusan Institut Seni dan Budaya.

"Upaya ini dilakukan untuk memperkuat pengembangan kelompok-kelompok seni dan budaya yang sudah ada seperti kelompok tarian daerah, paduan suara, dan grup musik," ungkapnya.

Dari hasil survei itu dia meminta mahasiswa tidak berpuas diri atas yang dimiliki sekarang. Sebab, tantangan terus meningkat.

Baca juga : Terpilih Jadi Model, Puluhan Pemuda Papua Bakal Tampil Di Peresmian Gedung PYCH

Perlu melakukan fundamental resetting terhadap agenda pendidikan kebangsaan ke arah pengembangan kurikulum dan metodologi pendidikan kebangsaan yang tepat bagi kaum milenial dan Gen Z.

"Juga kelengkapan bahan ajar dan peningkatan kemampuan para pengajarnya. Sementara cara-cara indoktrinasi dinilai sudah usang, perlu dicari metoda baru dengan memanfaatkan teknologi digital seperti metaverse dalam penyampaian bahan ajar kebangsaan," terangnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense