RM.id Rakyat Merdeka - Para eks penyidik KPK, termasuk penyidik senior Novel Baswedan, menerima tawaran Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) Polri. Khusus bagi Novel, cerita ini seperti "balik kandang."
Novel merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) pada 1998. Dia pernah bertugas di Polres Bengkulu sampai 2004 dan di Bareskrim Polri 2005-2007. Di 2007, sepupu Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ini, bergabung dengan KPK dari jalur kepolisian. Statusnya tetap menjadi anggota polisi aktif meski bertugas di KPK. Pada 2012, Novel memutuskan pensiun dini sebagai anggota polisi karena adanya keputusan Mabes Polri yang menariknya dari KPK.
Baca juga : Kemenkumham Terima 1.500 Aduan Pelanggaran HAM, Paling Banyak Soal Tanah
Selanjutnya, Novel diangkat menjadi penyidik tetap KPK pada 2014. Karier Novel di komisi antirasuah terbilang cemerlang. Dia termasuk yang berjasa membawa pulang mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin dari pelariannya di Kolombia. Novel juga mengungkap kasus Wisma Atlet yang turut menyeret mantan anggota DPR Angelina Sondakh. Namun, per 30 September lalu, Novel bersama 56 pegawai yang tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), diberhentikan dari KPK.
Kemarin, Novel balik kandang ke Polri. Dia datang untuk menyelesaikan tahapan sebagai ASN di lingkungan Korps Bhayangkara. Novel datang bersama mantan pegawai KPK lain yang dipecat akibat tidak lolos TWK. Totalnya ada 52 orang. Lima eks penyidik lainnya, tidak ikut.
Baca juga : Ada 10 Eks Pegawai KPK Yang Tolak Tawaran Jadi ASN Polri
Novel dkk tiba di Mabes Polri, Jakarta, sekitar pukul 08.00 WIB. Satu jam lebih cepat dari jadwal. Mereka semua menggunakan batik dengan corak berbeda-beda. Mereka datang untuk memenuhi undangan Kapolri. Acaranya: kegiatan sosialisasi menjadi ASN Polri.
Usai empat jam mengikuti sosialisasi, Novel menyempatkan menemui awak media. Dia blak-blakan menjawab soal pilihannya kembali ke Polri, yang pernah menjadi 'rumahnya'. Menurut Novel, kembali mengabdi ke pangkuan Korps Bhayangkara merupakan pilihan sulit, namun harus dilakukan.
Baca juga : Sebagian Besar Eks Pegawai KPK, Termasuk Novel Baswedan, Terima Tawaran Jadi ASN Polri
"Ketika melihat korupsi tidak semakin membaik, dan upaya pemberantasan korupsi juga tidak semakin meningkat, tentu pilihannya mau berbuat atau tidak berbuat, gitu," kata Novel.
Dia sadar, upaya pemberantasan rasuah tanpa didukung kewenangan akan sulit berjalan secara optimal. Karena itu, Novel menerima tawaran menjadi ASN Polri di bidang pencegahan sebagai pilihan untuk memberantas korupsi.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.