BREAKING NEWS
 

Pemerintah Bertahap Terapkan Kebijakan Transisi Pandemi Covid

Reporter & Editor :
ADITYA NUGROHO
Kamis, 28 April 2022 19:47 WIB
Vaksinasi booster. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan, kebijakan transisi dari pandemi Covid-19 perlu disiapkan secara matang dan tidak tergesa-gesa.

“Kebijakan transisi dari pandemi Covid-19 tentunya perlu diterapkan secara bertahap dan disiapkan peta jalan untuk mempersiapkan normalisasi aktivitas masyarakat melalui kebijakan pengendalian virus Covid-19 dengan target agar tingkat hospitalisasi dan kematian tetap pada level rendah,” ujar dia di webinar “Optimalkan Fungsi Vaksinasi Booster-Jangan Jadikan Mudik menjadi Pemicu Kenaikan Kasus Penularan Covid”, Kamis (28/4).

Lebih lanjut, dia mengatakan, pemerintah juga selalu waspada terkait lonjakan kenaikan kasus saat libur Lebaran mendatang. Hal ini didasari oleh kebijakan pemerintah yang melonggarkan aktivitas saat arus mudik Lebaran.

Baca juga : OTT Ade Yasin Terkait Suap Temuan Laporan Keuangan Pemkab Bogor

“Pemerintah telah membuat langkah awal diantaranya dengan peningkatan cakupan dosis vaksinasi dosis kedua dan juga booster, peningkatan kapasitas active case surveillance, testing dan tracing hingga jaminan akan fasilitas respons kesehatan yang mumpuni,” tambah Siti Nadia Tarmizi.

Di tempat yang sama, Kepala Bagian Pelayanan PT Bio Farma (Persero), Erwin Setiawan mengatakan, pelaksanaan vaksin booster sangatlah penting untuk meningkatkan imun tubuh. Apalagi setelah 6 bulan vaksin dosis 2, pasti akan turun efektivitasnya. Nah, Vaksin booster memperpanjang masa perlindungan terhadap virus Covid-19.

Adsense

Pelaksanaan vaksinasi booster merupakan program pemerintah yang memberikan penugasan kepada BUMN, penunjukan langsung badan usaha penyedia ; dankerja sama dengan lembaga/badan internasional. Selain itu vaksin booster menggunakan vaksin yang telah mendapatkan EUA atau Nomor Ijin Edar dari BPOM dan rekomendasi ITAGI.

Baca juga : Pemerintah Bantu Perumahan Untuk Pejuang Reformasi

Perwakilan PT Kimia Farma Tbk. yakni Muhammad Faiz menyebutkan, Kimia Farma telah diberi mandat untuk mengedarkan vaksin Sinopharm yang digunakan untuk program Vaksinasi Gotong Royong (VGR) booster. “Penggunaan vaksin Covid-19 Sinopharm sebagai booster pelaksanaannya dapat mengikuti mekanisme Vaksin Gotong Royong sesuai dengan peraturan yang berlaku (Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.07/MENKES/6424/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19.

Seperti diketahui, pemerintah menerapkan kebijakan syarat vaksinasi untuk masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik saat libur Lebaran nanti. Pertama, bagi masyarakat yang sudah mendapatkan vaksinasi booster tidak wajib menunjukkan hasil tes Covid-19 dan sebaliknya.

Kedua, masyarakat yang telah divaksinasi dua kali wajib menunjukan hasil tes antigen 1x24 jam atau PCR 3x24 jam sebelum keberangkatan. Ketiga, masyarakat yang baru divaksinasi satu kali wajib menunjukan hasil tes PCR 3x24 jam sebelum keberangkatan.

Baca juga : Peringati Hari Internasional Al-Quds, Iran serukan Pembebasan Palestina

Diakhir sesi, Siti Nadia Tarmizi kembali mengingatkan kepada peserta webinar bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir. Menurutnya, varian Omicron yang saat ini masih menjadi tren, kemungkinan bisa bermutasi menjadi varian-varian baru sehingga kembali timbul kasus dengan varian baru.

“Pemerintah dan masyarakat tentu saja ingin segera mencapai situasi yang mendekati normal. Namun perlu diingat bahwa semua kebijakan dalam proses transisi yang akan kita lalui bersama, tentunya tidak dapat dilakukan secara terburu-buru dan hanya mengikuti tren yang ada,” tutupnya. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense