BREAKING NEWS
 

Jokowi - Pimpinan Lembaga Negara Duduk Bareng Bahas Krisis Global

Reporter : DIDI RUSTANDI
Editor : MUHAMAD FIKY
Sabtu, 13 Agustus 2022 10:14 WIB
Presiden Jokowi melakukan pertemuan dengan para pimpinan lembaga negara di Istana Negara, Jakarta, Jumat (12/8/). (Foto: BPMI Setpres/Lukas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan dengan para pimpinan lembaga negara di Istana Negara, Jakarta. 

Pimpinan lembaga negara yang hadir adalah Ketua MPR, Bambang Soesatyo, Ketua DPR, Puan Maharani, Ketua DPD, La Nyalla Mattalitti, Ketua BPK, Isma Yatun, Ketua MK, Anwar Usman, Ketua KY, Mukti Fajar Nur Dewata, serta Ketua MA, M Syarifuddin

Dalam pertemuan itu, Presiden menyampaikan, bahwa pertemuan tersebut membahas tentang krisis global yang sedang terjadi di beberapa negara di dunia, mulai dari krisis pangan, krisis energi, hingga krisis keuangan.

Baca juga : Bamsoet: Presiden Ingatkan Potensi Ancaman Resesi Global

“Kita berbagi, sharing mengenai hal-hal yang berkaitan dengan domestik kita, baik yang berkaitan dengan pangan, yang berkaitan dengan energi, dan juga yang berkaitan dengan keuangan,” ujar Presiden, , Jumat (12/8).

Adsense

Selain itu, Jokowi menuturkan bahwa pertemuan tersebut juga membahas tentang subsidi Pemerintah dalam rangka mengantisipasi kenaikan harga energi. Presiden menyebut, saat ini Indonesia telah memberikan jumlah subsidi yang cukup besar dengan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

“Cari negara yang subsidinya sampai Rp 502 triliun karena kita harus menahan harga Pertalite, gas, listrik, termasuk Pertamax, gede sekali. Tapi apakah angka Rp 502 triliun ini masih terus kuat bisa kita pertahankan?,” tuturnya.

Baca juga : Sektor Migas Primadonanya

Presiden pun meminta jajarannya untuk terus waspada apabila APBN tidak lagi kuat untuk memberikan subsidi bahan bakar minyak (BBM) secara terus menerus sehingga terjadi kenaikan harga di masyarakat. Bahkan menurut Presiden, saat ini kenaikan harga BBM sudah terjadi di banyak negara di dunia.

“Ya kalau bisa ya alhamdulillah, artinya rakyat tidak terbebani. Tapi kalau memang APBN tidak kuat bagaimana? Kan negara lain harga BBM-nya sudah Rp 17 ribu hingga Rp 18 ribu, sudah naik dua kali lipat semuanya. Ya memang harga ekonominya seperti itu,” ucap Presiden.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden turut menyampaikan informasi terkait kondisi perekonomian nasional saat ini, termasuk anggaran dan pendapatan negara.

Baca juga : Bamsoet Ingatkan Indonesia Butuh PPHN Untuk Hadapi Ancaman Krisis Global

“Tadi kami menyampaikan kepada beliau-beliau mengenai fakta-fakta itu, angka-angka itu. Kalau kita masih ada income negara dari komoditi, dari komoditas itu masih baik ya kita jalani, tapi kalau enggak?” ujar Presiden.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense