RM.id Rakyat Merdeka - Selepas lengser dari jabatan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan leluasa melakukan safari politik ke berbagai tempat. Capres Partai Nasional Demokrat (NasDem) ini keliling Pondok Pesantren (Ponpes).
Ada dua ponpes yang baru saja Anies datangi. Yakni Ponpes Zainul Hasan Genggong, Probolinggo, Rabu (26/10) dan Ponpes Ar Raudhah, Pasar Kliwon, Solo, Jumat (28/10).
Meskipun membantah kunjungannya berkaitan dengan Pilpres 2024, status Anies sebagai Capres NasDem tidak bisa menutupinya. Bahkan, muncul spekulasi Dia dinilai tengah merebut hati nahdliyin, sebutan bagi warga Nahdlatul Ulama (NU).
Baca juga : Suami Ketua DPR AS Nancy Pelosi Diserang Orang Tak Dikenal Di Rumahnya
“Mau dikatakan tidak berhubungan dengan agenda politik, yang jelas kunjungan ke berbagai ponpes ini secara tersirat berusaha masuk ke kantong nahdliyin. Harusnya akui saja, wong ini waktunya bebas kemana saja setelah tak punya jabatan,” tutur Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Menurutnya, potensi Anies didukung bahdliyin cukup besar. Apalagi, punya kedekatan dengan Gus Durian. Saat ikut konvensi Partai Demokrat 2014, Anies memakai jaringan Gus Durian saat berkeliling.
Namun, peta dan kondisi politik berubah drastis pasca Pilkada DKI. Dulu, segmentasi kelompok belum terpolarisasi seperti sekarang. Oleh karenanya, kalau Anies mau meraih suara nahdliyin ada dua, yakni calon wakil presiden (cawapres) dan narasi kampanye Anies jangan meleset.
Baca juga : Kane Disarankan Cabut Dari Spurs
Dikatakan, jika cawapresnya tokoh NU, punya massa riil, elektabilitasnya tinggi dan sesuai dengan kebutuhan kepemimpinan pendamping Anies, serta direstui koalisi Poros Gondangdia, bukan mustahil suara nahdliyin bisa diraup.
“Kalau tidak, Anies bukan daya tarik nahdliyin dan akan tetap dapat resistensi seperti saat ini. Anies harus berjuang keras mendapat suara nahdliyin,” tuturnya.
Soal narasi. Jika kampanye Anies masih berbeda dengan kelompok NU, maka akan susah mendapat simpati. Gampangnya, susah menarik suara nahdliyin jika Anies masih berdampingan dengan kelompok identitas kanan. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.