RM.id Rakyat Merdeka - Kegeraman Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terhadap Partai NasDem sudah tak terbendung. Hasto makin ngegas minta NasDem mundur dari kabinet karena sudah deklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden. Mereka juga menyebut Anies antitesa Jokowi.
Hal tersebut dikatakan Hasto pada acara Refleksi Akhir Tahun 2022 DPP PDIP, di Jakarta, kemarin.
Mula-mula, Hasto mendukung pernyataan rekan separtainya Djarot Saiful Hidayat yang meminta Jokowi mengevaluasi dua menteri NasDem; Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.
Baca juga : Jokowi Tetap Urus Negara
Sebab, kata Hasto, keduanya, terutama Yasin acap kali mengeluarkan data yang berbeda dengan kementerian dan lembaga lainnya. Misalnya, data ketersediaan beras antara Kementerian Pertanian dengan Bulog dan Badan Pangan Nasional yang berbeda.
Karena ini, Hasto mendorong, seluruh pembantu Jokowi bekerja keras sebelum periode berakhir di 2024. Apabila ada menteri yang nantinya kena reshuffle, dia meminta agar keputusan Jokowi itu tak dikaitkan dengan persoalan politik.
Kemudian, Hasto menyentil partai politik yang mempunyai jatah menteri di kabinet, tapi visi misinya antitesis dengan Jokowi. Antitesayang dimaksud Hasto adalah partai tersebut telah mendeklarasikan calon presiden yang tidak sejalan dengan Jokowi, yaitu Anies Baswedan.
Baca juga : Investasi Industri Pulp Dan Kertas Makin Bergeliat
Penerima gelar ilmu pertahanan dari Universitas Pertahanan itu pun mendorong parpol tersebut undur diri dari koalisi pemerintahan. "Secara sadar mestinya menarik diri. Calonnya kan berbeda dan menjadi antitesa dengan Presiden," tegas Hasto.
Hasto menambahkan, jika sudah mengambil keputusan dan sikap politik yang berbeda, maka hendaknya diikuti dengan sikap di legislatif maupun eksekutif. "Itu sikap dari PDI Perjuangan," tekan dia.
Apa tanggapan NasDem? Ketua DPP NasDem, Irma Suryani Chaniago berang dengan omongan Hasto. Dia menantang, Hasto mengadu kinerja menteri dari NasDem dengan PDIP. "Hati-hati, menteri NasDem tidak ada yang ditangkap KPK karena merugikan bangsa dan negara lho," sambar Irma kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.