Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Usir "Antitesa Jokowi" Dari Kabinet

Hasto Makin Ngegas

Sabtu, 31 Desember 2022 06:55 WIB
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto

RM.id  Rakyat Merdeka - Kegeraman Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terhadap Partai NasDem sudah tak terbendung. Hasto makin ngegas minta Nas­Dem mundur dari kabinet karena sudah deklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden. Mereka juga menyebut Anies antitesa Jokowi.

Hal tersebut dikatakan Hasto pada acara Refleksi Akhir Tahun 2022 DPP PDIP, di Jakarta, kemarin.

Mula-mula, Hasto mendukung pernyataan rekan separtainya Djarot Saiful Hidayat yang me­minta Jokowi mengevaluasi dua menteri NasDem; Menteri Per­tanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.

Baca juga : Jokowi Tetap Urus Negara

Sebab, kata Hasto, keduanya, terutama Yasin acap kali mengeluarkan data yang berbeda dengan kementerian dan lem­baga lainnya. Misalnya, data ketersediaan beras antara Kementerian Pertanian dengan Bulog dan Badan Pangan Nasional yang berbeda.

Karena ini, Hasto mendorong, seluruh pembantu Jokowi bekerja keras sebelum periode berakhir di 2024. Apabila ada menteri yang nantinya kena reshuffle, dia meminta agar kepu­tusan Jokowi itu tak dikaitkan dengan persoalan politik.

Kemudian, Hasto menyentil partai politik yang mempunyai jatah menteri di kabinet, tapi visi misinya antitesis dengan Jokowi. Antitesayang dimak­sud Hasto adalah partai tersebut telah mendeklarasikan calon presiden yang tidak sejalan dengan Jokowi, yaitu Anies Baswedan.

Baca juga : Investasi Industri Pulp Dan Kertas Makin Bergeliat

Penerima gelar ilmu pertahanan dari Universitas Pertahanan itu pun men­dorong parpol tersebut undur diri dari koalisi pemerintahan. "Secara sadar mestinya menarik diri. Calonnya kan berbeda dan menjadi antitesa dengan Presiden," tegas Hasto.

Hasto menambahkan, jika sudah mengambil keputusan dan sikap politik yang berbeda, maka hendaknya diikuti dengan sikap di legislatif maupun ekse­kutif. "Itu sikap dari PDI Perjuangan," tekan dia.

Apa tanggapan NasDem? Ketua DPP NasDem, Irma Suryani Chaniago berang dengan omongan Hasto. Dia menantang, Hasto mengadu kinerja menteri dari NasDem dengan PDIP. "Hati-hati, menteri NasDem tidak ada yang ditangkap KPK karena merugikan bangsa dan negara lho," sambar Irma kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.