BREAKING NEWS
 

Deteksi Covid, CePAD Akurat 84 Persen

Reporter & Editor :
FIRSTY HESTYARINI
Senin, 28 Desember 2020 20:41 WIB

RM.id  Rakyat Merdeka - Alat tes cepat (rapid test) berbasis antigen, CePAD, yang merupakan inovasi dari tim peneliti Universitas Padjajaran dinyatakan memiliki akurasi 84 persen untuk mendeteksi Covid-19.

Alat ini sudah melampaui syarat akurasi yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO), untuk tes antigen. Sensitivitasnya mencapai 85 persen. Sedangkan spesifitasnya 83-84 persen.

"CePAD sudah melampaui requirement (syarat, Red) akurasi untuk tes antigen dari WHO," kata Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro, dalam konferensi pers virtual Perkembangan GeNose dan Rapid Test Antigen CePAD, Jakarta, Senin (28/12).

Bambang menuturkan, alat tes cepat berbasis antigen dibutuhkan untuk keperluan skrining Covid-19. Terutama di tempat-tempat dengan mobilitas penduduk yang relatif tinggi.

Baca juga : Polri Kerahkan 9.668 Personel

CePAD mampu mendeteksi keberadaan antigen virus dari sampel nasal swab, pada saat viral load sedang tinggi. Sehingga, bermanfaat untuk mengurangi potensi penyebaran penyakit.

"Kita harapkan, keberadaan CePAD ini bisa mengurangi impor untuk rapid test antigen. Sebentar lagi,.pengembangannya akan menghasilkan bahan baku yang bersumber dari bahan mentah asli Indonesia, untuk dapat digunakan dalam pembuatan antigen domestik. Intinya, kita meningkatkan local content dari keberadaan rapid test antigen ini," jelas Bambang.

Adsense

Harga alat tes cepat (rapid test) tersebut jauh lebih murah dari alat PCR, yakni sekitar Rp120 ribu. Untuk akurasi, alat PCR memang memiliki tingkat akurasi lebih tinggi dari alat tes berbasis antigen.

Penggunaan CePAD memberikan hasil deteksi relatif cepat, sekitar 15 menit dengan tingkat akurasi tinggi.

Baca juga : Jokowi Gratiskan Vaksin Covid-19, Demokrat: Semoga Aman

Saat ini, CePAD telah digunakan oleh RS Pendidikan Universitas Padjajaran, Laboratorium Kesehatan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan RS Santosa Bandung.

CePAD juga dilengkapi dengan sistem Trace (portal CePAD), barcode yang dihubungkan dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK), mempercepat aksi untuk penanganan orang terdeteksi positif Covid-19 dan pembatasan penularan penyakit.

Tes berbasis antigen telah direkomendasikan penggunaannya oleh WHO secara global, dan sudah mendapatkan rekomendasi dari Perhimpunan Patologi Klinis Indonesia.

Universitas Padjajaran telah memiliki kerja sama dengan produsen yang akan memproduksi alat tes cepat, yakni PT Pakar Biomedika Indonesia dan distributor PT Usaha Bersama Jabar, dengan kapasitas produksi 500 ribu unit per bulan.

Baca juga : Soal Daftar Vaksin Covid-19, Menkes: Masih Bisa Berubah

CePAD telah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan pada 4 November 2020, dengan nomor izin edar AKD 20303022358. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense