BREAKING NEWS
 

Ditantang Debat Oleh Fadli Zon

Gus Yaqut, Lawan Tuh!

Reporter & Editor :
APRIANTO
Selasa, 29 Desember 2020 07:45 WIB
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas. (Foto: Twitter)

RM.id  Rakyat Merdeka - Istilah populisme Islam yang digaungkan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas atau disapa Gus Yaqut menuai polemik. Ada yang mendukung, tapi ada juga yang tidak setuju. Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon masuk dalam barisan yang protes itu. Bahkan, dia melayangkan tantangan berdebat dengan Gus Yaqut. Ditantang debat, Gus Yaqut mau ngeladenin nggak nih?

Sejak dilantik Presiden Jokowi, Gus Yaqut beberapa kali menyebut istilah populisme Islam. Bahkan, Ketum GP Ansor ini tak ragu menyebut, kalau misi utamanya jadi Menag adalah mencegah populisme Islam melebar di Indonesia.

Gus Yaqut mengatakan, diksi populisme Islam diambil dari pernyataan Putri Gus Dur, Alissa Wahid. Maksudnya, siapa pun yang berbeda dengan keyakinannya, maka dia dianggap lawan atau dia dianggap musuh.

“Kita semua, tentu saja tidak ingin populisme Islam ini berkembang luas, sehingga kita kewalahan memeranginya,” sambung dia.

Menanggapi pernyatan Menag tersebut, Fadli geram. Lewat akun Twitter miliknya, eks Wakil Ketua DPR ini melayangkan tantangan untuk berdebat dengan Gus Yaqut.

Baca juga : Diangkat Jadi Mendag, Muhammad Lutfi Merasa Terhormat

“Ayo kita berdebat di ruang publik, apa itu “populisme”, “populisme Islam” dan apa urusannya Menag ngurusi ini. Apa tupoksinya?” cuit Fadli di akun Twitternya @fadlizon, Minggu (27/12).

Cuitan itu mengundang banyak respons warganet. Hingga tadi malam, tantangan Fadli di-retweet 1,2 ribu kali, 640 komentar dan 3,8 ribu suka.

Apa tanggapan Gus Yaqut? Hingga tadi malam, politisi PKB ini belum merespons telepon dari Rakyat Merdeka. Di media sosial, Gus Yaqut juga tidak mereposn cuitan yang dibuat Fadli.

Adsense

Eks Ketum PBB MS Kaban menanggapi tantangan debat yang diajukan Fadli. Dia menyindir, Menag tak paham soal populisme Islam yang selama ini dikatakannya.

“Tanpa bermaksud mendahului taqdir, tantangan Fadli Zon berdebat dengan Menag RI tentang populisme Islam tidak berkesampaian, karena Menag RI tak faham apa yang dia katakan,” kata Kaban, dalam akun Twitter-nya, kemarin.

Baca juga : Ini Daftar Vaksin Yang Disebut Efektif Lawan Corona

Namun, intelektual muda NU, Zuhairi Miswari punya pandangan lain. Pria yang akrab disapa Gus Mis ini malah menyindir Fadli. “Fadli Zon ngajak debat Menag @YaqutCQoumas tentang populisme Islam. Fadli Zon sepintar apa sih? Kelihatan sekali dia tidak mengerti tentang populisme Islam,” sindir Gus Mis.

Sementara itu, warga dunia maya justru penasaran bila debat itu benar-benar terjadi. “Seorang yang memiliki kapasitas dan kapabilitas sebagai Menteri harusnya terima tantangan ini sebagai kesempatan untuk sampaikan visi dan misinya agar diketahui dan dipahami oleh masyarakat,” cuit akun @budiwidagdo2. “Kalo dia intellectual, pasti respon ajakan debat Pak Fadli,” timpal akun @Salwakhumaira1.

Akun @01hariyan menyarankan agar Gus Yaqut tidak usah meladeni tantangan debat dari Fadli. “Menteri diangkat untuk bekerja @fadlizon bukan mau berdebat. Begitupun anggota DPR, digaji negara untuk bekerja, bukan nyinyir. Lihat di mejamu, ratusan draft RUU yang tak kunjung jadi undang-undang,” cuitnya.

Di hubungi terpisah, Sosiolog Universitas Gajah Mada, Sunyoto Usman masih kurang paham tentang konteks populisme Islam yang digagas Gus Yaqut. Menurutnya, populisme Islam meliputi aktivitas organisasi Islam.

Ada 3 kategori, yakni dakwah, pemberdayaan dan fundamentalis serta moderat. “Dan radikalisme yang diartikan keras itu, karena upaya nahi mungkar yang tinggi,” terangnya.

Baca juga : Zulhas Ogah Latah

Menurutnya, agama apa saja biasanya memiliki ikatan emosional dengan elite agama. Menjadi masalah, ketika elite agama terlibat dalam kontestasi politik. Karena, agama kemudian dijadikan instrumen untuk mengumpulkan dukungan dan perlawanan. Sehingga melahirkan gerakan radikalisme.

“Bukan agama Islamnya. Masalahnya, agama sering dijadikan instrumen meraih dan mengembangkan kekuasaan,” pungkasnya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense