Dark/Light Mode

PSBB Jakarta Diperpanjang Lagi

Kali Ini, Anies Dikawal Luhut

Jumat, 25 September 2020 06:49 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) saat berbincang dengan Menko Marves Luhut Pandjitan (Foto: Istimewa)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) saat berbincang dengan Menko Marves Luhut Pandjitan (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan kembali memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) gelombang II sampai 11 Oktober 2020. PSBB kali ini tidak ribut. Adem-adem saja. Bedanya lagi, kali ini Anies dikawal Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Pandjaitan.
 
Kabar pengawalan dari Luhut itu disampaikan langsung Anies, dalam keterangannya, kemarin. Pengawalan didapat setelah Anies rajin berkoordinasi dengan salah satu orang kepercayaan Presiden Jokowi itu.
 
Anies menceritakan, dalam salah satu kesempatan rapat koordinasi, Luhut ditugaskan Presiden Jokowi menurunkan kasus Corona di 9 provinsi, menunjukkan data perkembangan Covid-19 di Jakarta yang mulai melandai dan terkendali. Hanya saja, kasus Covid-19 di kawasan Bodetabek masih meningkat. Karena itu, kebijakannya perlu diselaraskan. "Menko Marves juga menyetujui perpanjangan otomatis PSBB DKI Jakarta selama dua minggu," ucap Anies.
 
Melandainya kasus Covid-19 ini, menurut Anies, tidak terlepas dari kebijakan pengetatan PSBB. Sebab, selama PSBB, mobilitas warga berkurang. 
 
Ia merinci, ada penambahan kasus aktif sebanyak 49 persen atau 3.864 kasus pada 12 hari pertama bulan ini. Dalam 12 hari setelah PSBB diterapkan, penambahan kasus aktif memang masih ada. Tapi, berkurang drastis menjadi 12 persen. Atau 1.453 kasus. Kendati demikian, penambahan jumlah kasus Covid-19 terjadi seiring dengan meningkatnya jumlah tes. Yang menggembirakan, jumlah kasus sembuh juga meningkat pesat.
 
Anies mengaku enggan berpuas diri dengan capaian tersebut. Ia ingin terus berupaya memutus mata rantai penularan Covid-19. Sebab, penambahan kasus aktif masih terjadi. 
 
Anies merasa, angka kematian di DKI Jakarta juga disebut masih tergolong tinggi, yakni 2,5 persen. Meskipun sesungguhnya tingkat kematian ini lebih kecil dari sebelumnya. Bahkan, sudah di bawah rata-rata nasional, yang kini berada di angka 3,9 persen. "Pemerintah terus tingkatkan 3T. Dan warga perlu berada di rumah dulu. Hanya bepergian bila perlu sekali dan terapkan 3M," imbau Anies.
 
3T yang dimaksud Anies adalah Testing (pemeriksaan), Tracing (pelacakan), dan Treatment (pengobatan). Sedangkan 3M adalah mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, menggunakan masker, dan menjaga jarak minimal 1 meter.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.