Sebelumnya
Namun pernyataan Prabowo ramai-ramai dibantah warganet. “Dari zaman saya kuliah tahun 1987 Profesor fisika sudah ada banyak. Apalagi sekarang,” bantah @djatin.
Bantahan juga diungkapkan @ofmyeyes. Menurut dia, pada saat kuliah di ITB banyak juga dosen yang sudah bergelar profesor fisika dan kimia. “Dosen pembimbing skripsi saya juga profesor fisika material di ITB loh pak,” katanya.
Banyaknya bantahan dari netizen membuat @Jokowi2Period berkesimpulan, Prabowo memang suka melakukan blunder. Semakin banyak bicara, semakin blunder terus. “Prabowo kembali blunder, profesor fisika tak hanya satu,” terang dia.
Jiraiya Sensei menegaskan, Prabowo memang suka melakukan blunder sehingga memperparah situasi politik nasional. Dia menyarankan kepada Prabowo agar tidak ban¬yak bicara ke publik. Sebab, semakin banyak ngomong semakin parah blundernya.
Baca juga : Samsung Minta Maaf Dan Mengaku Lalai
“Kelompok lu blunder terus bro. Parah. Mending diem aja lu bro, gak usah nyapres dah, semakin merosot lu bro. Mending cicing wae,” kata Jiraiya menyarankan.
Ikbal ibrahim juga mengatakan, Prabowo terus melakukan kesalahan dan blunder. Dan timsesnya yang sibuk mengklarifikasi. “Blunder lagi, ralat lagi. Emang ga salah Sandi bayar timses yang banyak, sudah tau bosnya suka bocor.”
“Setiap omongan Prabowo sepertinya omongan tingkat tinggi ya, susah di cerna, alias ngawur jadi harus selalu diklarifikasi tim suksesnya,” kata Zoxx Ivoer.
Baca juga : Bupati Neneng Berkelit, Lempar Ke Kepala Dinas
Hanafiah justru kasihan kepada timsesnya yang kerja keras meluruskan capresnya yang blunder terus. “Kasihan timsesnya Prabowo, dibuat mikir cari alasan trus, karena jun¬jungannya yang selalu bikin blunder,” kata Baschamalov Sleem Aza.
“Capek kalilah timses ini harus selalu meluruskan apa yang disampaikan capresnya,” sambung citrapdklp.
Ady menganggap pernyataan Prabowo yang selalu membuat blunder cukup memalukan, karena sering membuat blunder dan hoaks. Padahal, jika ingin data yang valid tinggal googling saja sudah terlihat nama-nama profesor fisika di Indonesia.
Baca juga : Suami Digoyang, Istri Melawan
“Mungkin ada benarnya dari sisi argumentasi kurangnya penghargaan dan jalur karir bagi mereka, tapi wong sampaikan data itu yang benar dan terverifikasi, jangan ngawur.”
Choeys merasa kasihan dengan timnya Prabowo, yang selalu menjelaskan statemen Prabowo yang sering blunder. Ahli fisika di Indonesia cuma satu, kemudian disampaikan itu sentilan. Bagi dia, pembelaan dan penjela¬san timses yang tidak cerdas bahkan terkesan ngeles kalau tim sayang dengan Prabowo.
“Nasehati dia agar memperbaiki sikap dan bahasanya di depan publik sehingga tidak dibully masyarakat, sampai-sampai dika¬takan bahwa apa yang dikatakan Prabowo menunjukan kualitasnya. Sebagai penonton ini memprihatinkan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.