BREAKING NEWS
 

Indonesia Bisa Ngebut Akhiri Pandemi Covid, Ini Syaratnya

Reporter & Editor :
FAZRY
Kamis, 15 April 2021 09:44 WIB
Pakar Bioteknologi Prof. Bimo Ario Tejo. (Dok. RM.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Vaksinasi yang sudah berjalan cukup baik sejak 13 Januari 2021, menjadi modal yang bisa diandalkan dalam menangani pandemi Covid.

Saat ini, menurut data Kementerian Kesehatan per 15 April pukul 09.00 WIB, jumlah warga Indonesia yang telah divaksin Covid dosis pertama mencapai 10.505.334 (26,03 persen). 

Sedangkan jumlah warga yang sudah mendapat dosis kedua, ada 5.607.527 (13,90 persen). Tapi, tetap kita tak boleh lengah. Apalagi, sampai ada euforia vaksin. Sehingga mengabaikan protokol kesehatan.

Baca juga : Asyik Nih! Ada Tur Wisata Edukasi Di Bandara YIA, Ini Syaratnya

Terkait hal ini, Pakar Bioteknologi yang juga Associate Professor Universiti Putra Malaysia Prof. Bimo Ario Tejo mengingatkan mereka yang sudah mendapatkan vaksin Covid, agar tetap menerapkan protokol kesehatan. Pasalnya, vaksinasi dan protokol kesehatan merupakan satu paket yang harus dijalankan bersamaan. Tak bisa dipisah.

“Jika semua dijalankan bersamaan, sangat mungkin Indonesia bisa lebih cepat mengakhiri pandemi Covid-19,” tutur Bimo dalam acara talk show RM.id bertema Divaksin Tak Otomatis Kebal, Selasa (13/4).

Bimo menambahkan, banyak negara yang tidak ketat dalam menjalankan protokol kesehatan, setelah program vaksinasi berjalan. Imbasnya, terjadi lonjakan penularan Covid-19.

Baca juga : Ini Jurus Bima Arya Perangi Corona Di Kota Hujan

“Kalau mengabaikan protokol kesehatan, maka kita akan mengalami seperti Eropa dan India yang saat ini mengalami lonjakan penularan Covid-19. Di banyak negara Eropa, kasus sempat turun, tapi kemudian meningkat pesat karena abai terhadap protokol kesehatan,” jelas Bimo.

Adsense

“Vaksin memang bisa meningkatkan daya tahan tubuh kita, sehingga terhindar dari risiko sakit parah atau meninggal dunia. Tapi, kita masih bisa ketempelan (virus). Risiko penularan masih ada," lanjutnya.

Karena itu, meski sudah divaksin, kita harus tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Untuk melindungi diri sendiri, dan juga orang lain yang belum divaksin.

Baca juga : Taiwan Bisa Jadi Landak Jika China Nyerang

"Angka 2 persen meninggal dunia, mungkin sepintas kecil ya. Ah cuma 2 persen. Tapi, coba dihitung, 2 persen dari 270 juta. Banyak kan? Bagaimana seandainya, yang jadi korban itu orang-orang yang kita sayangi. Anak istri kita, orangtua kita misalnya," papar Bimo.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense