Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ini Jurus Bima Arya Perangi Corona Di Kota Hujan

Sabtu, 10 April 2021 07:10 WIB
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto. (Foto: ist)
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sudah setahun lebih pandemi Corona menyerang. Namun, sampai saat ini belum ada tanda-tanda Corona berakhir.

Meski begitu, jumlah pasien positifnya mulai berkurang. Vaksinasi pun terus digenjot. Kehidupan perekonomian dan kegiatan masyarakat pun mulai berangsur pulih. 

Salah satunya di kota Bogor, Jawa Barat. “Covid di Bogor relatif terkendali, puncaknya 6 Februari lalu 187 kasus per hari sekarang rata-rata di bawah 50,” ujar Wali Kota Bogor Bima Arya dalam program Ngobrol Bareng Gus Miftah di iNews, Jumat (9/4) malam.

Baca juga : Menpora : Pemuda Harus Ciptakan Pekerjaan, Bukan Cari Kerja

Terkenal memiliki gaya yang unik dalam penerapan protokol kesehatan di kotanya, Bima Arya kerap membuat terobosan seperti penerapan ganjil genap bagi kendaraan bermotor baik roda dua atau roda empat, hingga mendirikan rumah sakit lapangan untuk menampung para pasien Covid-19. 

“6 Februari puncak paling tinggi, sempet agak ketar ketir karena rumah sakit penuh semua tapi kemudian kita tambah ruangan isolasi di rumah sakit dengan mendirikan rumah sakit lapangan,” ujarnya.

Terkait eksepsi Habib Rizieq Shihab yang menuding Bima Arya yang menimbulkan kehebohan terkait kondisi kesehatannya saat dirawat di RS Ummi, orang nomor 1 di Kota Hujan ini pun angkat bicara. 

Baca juga : Jurus Anies Baswedan Perangi Korupsi: Bentuk KPK Ibu Kota dan Digitalisasi Sistem

Merespons hal itu, Bima Arya mengutarakan penyebab dari permasalahan tersebut, “Kalau kemudian langsung heboh ribut dan sebagainya, ini menurut saya karena saat itu rumah sakit tidak kooperatif. Tidak ada urusan personal, tidak ada urusan politik, tidak ada urusan kepentingan apapun ini murni penegakan protokol kesehatan,” bebernya.

Menanggapi hal tersebut Gus Miftah pun mengatakan, Kalau benar-benar berprestasi jangan harap untuk dipuji. tapi kalau salah siap dicaci maki.

“Sabar itu memang capek, sabar itu memang sakit, tapi percayalah sabar akan berbuah manis pada waktunya,” lanjut pendiri Pesantren Ora Aji, Yogyakarta ini. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.