BREAKING NEWS
 

Longsor Tambang Emas Di Solok Selatan, 7 Warga Meninggal

Reporter & Editor :
SRI NURGANINGSIH
Selasa, 11 Mei 2021 18:34 WIB
Petugas dibantu warga melakukan upaya evakuasi korban dalam peristiwa longsor tambang emas di Kimbahan Nagari Abai, Solok Selatan, Sumatera Barat, Senin (10/5). (Foto: BPBD Kabupaten Solok Selatan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebanyak tujuh warga meninggal dunia dan satu masih dalam proses pencarian setelah terjadi longsor tambang emas di Kimbahan Nagari Abai, Kecamatan Sangir Batang Hari, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Senin (10/5). Selain itu, ada sembilan warga lainnya yang mengalami luka-luka atas peristiwa tersebut.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok Selatan, Fikri mengatakan peristiwa tanah longsor di lokasi tambang emas tersebut terjadi setelah hujan dengan intensitas yang tinggi mengguyur kawasan tersebut sejak Minggu (9/5) sore hingga Senin (10/5) dini hari.

Baca juga : Ini Penjelasan Wilmar Soal Gugatan Farma International

Usai mendapat laporan bencana tanah longsor tersebut, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Solok Selatan bersama unsur TNI, Polri dan masyarakat segera melakukan evakuasi para korban.

Adsense

Fikri mengatakan para korban telah dibawa dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) menuju Puskesmas Bidar Alam.

Baca juga : Gunakan Varietas Padi Produk HKTI, Petani Ngaku Panen Melimpah

Adapun menurut Fikri, kondisi medan pasca longsor menyulitkan giat evakuasi dari TKP menuju kendaraan pertolongan. “Medan yang cukup sulit untuk evakuasi korban dari TKP ke mobil rescue,” ujar Fikri, Selasa (11/5).

Sementara itu, berdasarkan laporan secara visual yang diterima Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bebatuan berukuran besar, material tanah dan beberapa potongan batang kayu masih terlihat di lokasi kejadian.

Baca juga : Menaker Ida : Program Vaksinasi Perkuat Kesehatan Dan Melindungi Pekerja

"Selain itu, sebuah alat berat jenis eskavator yang diduga milik penambang juga masih ada di lokasi tersebut," ujar Fikri. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense