Sebelumnya
Koen de Heus menyampaikan apresiasinya atas dukungan Kementerian Investasi/BKPM tersebut. Menurut dia, perusahaannya akan membangun pakan terbaik berteknologi tinggi di Jawa Timur. Dengan model bisnis yang bekerja sama dengan petani lokal.
“Dengan kebutuhan bahan baku 500 ribu ton hingga 600 ribu ton per tahun, kami harap Pemerintah Indonesia dapat menjaga keseimbangan harga jagung dan kesejahteraan petani jagung dengan adanya harga yang sesuai,” ucap Koen de Heus.
Baca juga : Enam Kali Kebobolan, Persija Evaluasi Benteng Pertahanan
Menurutnya, De Heus sudah berinvestasi di Indonesia sejak tahun 2015. Investasi bergerak di bidang industri produk farmasi hewan, industri konsentrat makanan hewan dan industri makanan ransum hewan.
Berdasarkan catatan Kementerian Investasi/BKPM, Penanaman Modal Asing (PMA) asal Belanda selama periode 2016- 2021 menempati posisi ke-5. Dengan realisasi investasi mencapai 9.212 juta dolar AS.
Baca juga : Subholding Diresmikan, Pertamina Siap Bersaing Di Kancah Global
Capaian tersebut mencakup total proyek 7.608. Dan menyerap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sebanyak 108.082 orang.
Sebelumnya, dalam kunjungan ke Jerman, Bahlil juga berupaya membujuk bos Volkswagen (VW) mau membangun pabrik sel baterai untuk kendaraan listrik di Indonesia yang tengah digencarkan oleh pemerintah.
Baca juga : KPU: Pemda Bogor Kudu Nyicil Dana Pilkada 2024
Bahlil juga melakukan kunjungan kerja ke Frankfurt, Jerman, untuk menindaklanjuti rencana investasi BASF di bidang industri smelter/pemurnian hidrometalurgi nikel dan kobalt. [NOV]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.