Sebelumnya
Meskipun cakupan vaksinasi Indonesia sudah tinggi, Reisa juga tetap mengingatkan seluruh masyarakat untuk disiplin melaksanakan protokol kesehatan (prokes). Itu menurutnya dilakukan untuk menumbuhkan ketahanan kesehatan. “Ayo tetap bermasker, ayo cepat vaksinasi, ayo bersama akhiri pandemi ini,” ajaknya.
Ahli epidemiologi Universitas Indonesia, Pandu Riono mengapresiasi keberhasilan pemerintah dalam mengejar cakupan vaksinasi. Sebab, tidak mudah menggenjot vaksinasi sebanyak itu di tengah kondisi penuh keterbatasan akibat pandemi Covid-19.
Baca juga : Pegadaian Targetkan Karyawan Disabilitas Capai 307 Orang Di 2024
“Kita harus apresiasi capaian pemerintah ini. Mereka berhasil mencapai vaksinasi dengan baik, dalam situasi terbatas. Terus dikejar gak pernah berhenti,” kata Pandu, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.
Ketika ditanya, apakah jumlah vaksinasi sebanyak itu cukup untuk menghalau ancaman lonjakan kasus Covid-19 gelombang ketiga? Pandu tersenyum.
“Tentang gelombang ketiga itu jangan terlalu dikhawatirkan terjadi. Kita jangan terlalu menyalahkan diri sendiri terus, kita sudah berusaha maksimal dan sudah ada hasilnya. Ini hasilnya juga enggak main-main. Kita berhasil menurunkan kasus secara signifikan dibanding negara lain di dunia,” sambungnya.
Sebelas dua belas, ahli epidemiologi Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman juga ngomong begitu. “Ini capaian yang harus diapresiasi, karena selain tidak mudah, juga cukup cepat ya,” kata Dicky yang dikonfirmasi, tadi malam. [SAR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.