Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Kejar Herd Immunity, 2.000 Pengungsi Asing Sudah Divaksin
Selasa, 12 Oktober 2021 20:51 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah Indonesia telah menyuntikkan vaksin Covid-19 ke hampir 2.000 pengungsi asing
“Saat ini sudah 1.373 orang pengungsi divaksin tahap pertama dan 587 orang tahap kedua dari 600 yang divaksin di Jakarta,” kata Direktur Hak Asasi Manusia dan Keamanan Kementerian Luar Negeri, Achsanul Habib dalam media gathering bertajuk “Rencana Kegiatan dan Prioritas Diplomasi Multilateral Indonesia Tahun 2022 dan Capaian Diplomasi Multilateral Indonesia” secara virtual di Jakarta, Selasa (12/10).
Para pengungsi tersebut, tersebar di berbagai wilayah, seperti Jakarta, Kupang, Tanjung Pinang, Aceh Timur, Medan, dan Tangerang.
Achsanul mengatakan, pemberian vaksin kepada para pengungsi merupakan upaya Pemerintah dalam mencapai kekebalan kelompok karena pengungsi juga tinggal dan berkegiatan di tengah masyarakat.
Baca juga : Keren, Indonesia Punya 2.100 Perusahaan Rintisan
Namun, dia mengakui, bahwa vaksinasi bagi para pengungsi tersebut juga menemui kendala, seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tidak dimiliki layaknya warga negara asing (WNA) yang legal.
Sehingga, lanjut dia, Pemerintah perlu berkoordinasi dengan Komisariat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR).
“Dari perspektif teknis, pertama mereka adalah WNA yang tidak dikategorikan sebagai WNA legal, seperti ekspatriat dan sebagainya. Kita perlu memastikan dengan badan seperti UNHCR, karena basisnya adalah NIK,” kata Achsanul dikutip Antara.
Achsanul menjelaskan, terdapat 16 digit dalam NIK, sementara nomor identitas pengungsi hanya lima digit, sehingga tidak bisa masuk ke dalam sistem yang terintegrasi, seperti aplikasi PeduliLindungi.
Baca juga : Mendes Dorong Warga Desa Dapat Vaksin Dosis Kedua
“Kemudian, terjadi pembahasan untuk ditambahkan angka nol di depan sehingga menjadi 16,” ujarnya.
Selain itu, dia menuturkan program pemberian vaksin kepada para pengungsi tidak sampai mengganggu APBN karena dana negara tersebut digunakan untuk WNI.
“Sementara ini WNA non-kategori. Inilah kemudian kita cari jalan keluarnya. Pemprov DKI mengeluarkan vaksin gotong royong kemarin. Itu pilot project di tanggal 7-8 kemarin, nanti yang kedua di akhir bulan,” katanya.
Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kemlu, Febrian A Ruddyard menyebutkan, Indonesia per 3 Oktober 2021 sudah menerima tambahan 39 juta dosis vaksin dari AstraZeneca, Sinovac, Pfizer, dan Moderna sehingga total vaksin yang telah diterima Indonesia mencapai 267 juta dosis.
Baca juga : Sebulan Setelah Sembuh, Penyintas Boleh Divaksin
"Saat ini juga Indonesia tengah meningkatkan manufaktur vaksin untuk menjadikan pusat pelatihan vaksin yang bersaing dengan India dan Korea Selatan dan akan diumumkan pada 2022," katanya. [MFA]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya