Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Anak Buah Eks Bupati Lamteng Akui Serahkan Uang Rp 200 Juta Ke Orang Dekat Azis Syamsuddin
Senin, 1 November 2021 16:31 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Mantan Kepala Dinas Bina Marga Lampung Tengah (Lamteng) Ahmad Taufik mengaku menyerahkan uang Rp 200 juta kepada orang dekat mantan Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin, Edi Sujarwo.
Pengakuan itu disampaikan Taufik saat bersaksi dalam sidang kasus dugaan suap penanganan perkara yang menjerat eks penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) AKP Stepanus Robin Pattuju.
Taufik mengatakan, uang tersebut diperuntukkan untuk membantu mengurus pengajuan proposal Dana Alokasi Khusus (DAK) pada APBD Perubahan Lamteng 2017.
"Kami disuruh menyiapkan uang proposal, besarannya Rp 200 juta. Saya minta teman ikut untuk bawa uang itu dan menyerahkannya ke Pak Jarwo," ujar Taufik di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (1/11).
Baca juga : Mantan Bupati Lamteng Jadi Saksi Sidang Suap Pengurusan Perkara
Awalnya, Taufik mengaku berhubungan dengan Aliza Gunado dalam pengajuan proposal DAK Lampung Tengah.
Aliza mengaku sebagai orang yang bisa mengurus tambahan dana untuk pengurusan DAK Lampung Tengah. "Aliza juga memperkenalkan diri bahwa dia orangnya Pak Azis Syamsuddin," tuturnya.
DAK yang diajukan Taufik senilai Rp 300 miliar, dinilai terlalu besar. Aliza pun meminta Taufik untuk mengubah besarannya menjadi Rp 130 miliar.
Setelah diminta oleh Aliza mengubah besaran DAK, Taufik melapor pada Bupati Lamteng saat itu, Mustafa. Kepada Taufik, Mustafa mengaku tidak mengenal Aliza. "Pak Bupati waktu itu bilang dia gak kenal Aliza. Pak Mustafa tahunya orang pak Azis itu Edi Sujarwo," imbuhnya.
Baca juga : Adik Eks Bupati Lampung Utara Ikut Atur Pemenang Lelang Proyek
Taufik kemudian menghubungi dan bertemu Edi Sujarwo alias Jarwo. Sepekan setelah pertemuan itu, Jarwo menyampaikan kepada Taufik, ia bisa mempertemukannya dengan Azis Syamsuddin.
"Waktu itu kami rencana berangkat ke Jakarta tanggal 20 Juli dengan tujuan untuk bertemu Pak Azis agar proposal pengurusan DAK bisa disetujui," beber Taufik.
Sebelum berangkat ke Jakarta, Taufik mengungkapkan Jarwo memintanya menyiapkan uang Rp 200 juta.
Penyerahan uang dilakukan oleh staf Taufik, Indra Erlangga, kepada Jarwo di bandara Lampung. "Saya minta teman ikut untuk bawa uang itu dan menyerahkannya ke Pak Jarwo," ungkapnya.
Baca juga : Soal Delapan Orang Dalam Di KPK, Ini Kata Azis Syamsuddin
Setelah tiba di Jakarta, Taufik diajak Jarwo Sujarwo ke sebuah kafe untuk bertemu Azis Syamsuddin. Menurut Taufik, kafe tersebut milik Vio, adik dari Azis Syamsuddin. Kemudian Jarwo menemui Vio.
Setelah itu, Edi menyampaikan kepada Taufik bahwa uang proposal tersebut telah diserahkan kepada Vio. Taufik gagal bertemu Azis karena ada rapat anggaran di DPR.
"Karena (Azis) masih rapat saya pikir ngga mungkin bertemu. Terus Pak Jarwo masuk ke dalam menemui Vio itu, terus dia keluar, kasih tahu ke saya, uang proposalnya telah diserahkan ke Vio," ungkapnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya