ERWIN TAMSAL
RM.id Rakyat Merdeka - Winie, sapaan mesra waria 26 tahun ini ketika ngenalin diri di base camp milik caleg DPRD Kabupaten Tangerang, akhir pekan lalu. Datang sendiri. Tampilannya modis. Pake jeans, kaos putih oblong dipadu rompi hitam.
Rambutnya panjang diikat dimasukkan ke bolongan topi. Lumayan manis. Ngomong pun lembut. Sepintas, orang mengira dia wanita tulen. Tinggal di Pakuaji, salah satu desa di Kabupaten Tangerang.
Belum ke topik utama, sang caleg perempuan (kebetulan teman saya) bercanda. “Kalau siang namanya Winie. Tapi, kalau malam, Wono,” selorohnya disambut tawa dari tim sukses yang hadir menerima Winie. “Ah, ibu caleg bisa aja,” Winie tersipu-sipu malu sambil menutup mulutnya. Tim sukses dari Kordes Pakuaji juga bercanda di base camp berukuran 4X6 meter persegi ini. Winie ditawarkan kopi hitam, ditolaknya. “Emang kita cewek apakah,” senyum Winie.
Setelah hening, Winie pun menyampaikan unek-unek, aspirasi dari kaumnya. Winie ngaku, udik atau ndeso. Tak ngerti pemilu, buta politik, kapan nyoblos. Termasuk buta aturan kampanye. Winie Cs tinggal di perkampungan. Mereka mencar-mencar di Kosambi, Teluknaga, Sepatan, dan Sepatan Timur. Daerah ini adalah Dapil III Kabupaten Tangerang. Ada pula yang ngontrak. Jumlah mereka ratusan.
Baca juga : Biaya Politik Makin Tinggi
Untuk urusan pemilu, Winie cs tidak pernah dapat sosialisasi. Ya, mungkin sibuk. Kerja pagi, pulang malam. Wajar tak ngerti politik. Ada yang kerja di salon. Juru hias pengantin. Ada yang ngamen keliling kampung. Yang nongkrong di pinggir rel kereta, nggak ada, kata Winie.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.