Redaktur
Sebelumnya
Ada juga seorang ibu yang sehari-hari jualan gorengan dengan menitipkannya ke warung-warung. Kini dia, ikutan jadi pemulung juga.
Saya jadi heran kok dia sampai jadi pemulung juga. Usut punya usut, ternyata dagangannya nggak laku sejak pandemi. Ditambah suaminya juga kena PHK.
Baca juga : Berdesakan Di Samsat
Anak-anak lebih ekstrim lagi. Mereka sampai menelusuri saluran air yang isinya sampah buat mencari yang bisa dijual lagi. Awalnya saya kira mereka nyari ikan. Tahunya sudah dapat botol plastik banyak buat dibawa pulang.
Setiap hari melihat pemandangan seperti ini bikin saya resah. Saya jadi nggak enak melihat tetangga-tetangga setiap hari ngecek tempat sampah di depan kontrakan saya. Karena itu, sekarang kardus, kertas, dan barang-barang layak pakai yang akan dibuang, saya susun rapi di dalam kontrakan.
Baca juga : Pilah-pilih Sekolah
Tiap pagi saya cicil buat ditaruh di tempat sampah. Sedikit-sedikit biar makin banyak yang kebagian. Tapi dalam seminggu semuanya habis. Saya nggak punya lagi barang yang layak dipulung oleh mereka tadi.
Semoga mereka tidak putus harapan, dilancarkan rezekinya, dan selalu yakin bahwa ada hikmah dari kesusahan ini. [Ospi Darma/Wartawan Rakyat Merdeka]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.