Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Aturan Dadakan Bikin Deg-degan

Rabu, 23 Desember 2020 06:01 WIB
Ngopi - Aturan Dadakan Bikin Deg-degan
Catatan :
Redaktur

RM.id  Rakyat Merdeka - Kebijakan rapid test antigen yang dikeluarkan Satgas Penanganan Covid-19 bikin deg-degan. Begitu mendadak dan tanpa sosialisasi secara masif. Akibatnya, masyarakat yang ingin berpergian jarak jauh jadi kerepotan urus persyaratan.

Contohnya, keluarga saya yang akan terbang ke Makassar, Sulawesi Selatan, terpaksa harus grabak-grubuk saat hari ‘H’ keberangkatannya. Mencari klinik atau rumah sakit (RS) yang menyediakan layanan rapid test antigen.

Kami terpaksa harus melakukan perjalanan ke bandara Soekarno Hatta 5 jam lebih awal dari jadwal berangkat. Kami sudah tiba di Bandara pukul 09.00 pagi. Padahal, jadwal pesawat kami akan take off pukul 13.00 WIB. Jeda waktu 5 jam ini kami gunakan untuk mencari rapid test antigen di bandara.

Kenapa test dibandara? Karena, saudara saya ini tergiur bukan main dengan informasi di media sosial tentang murahnya biaya rapid test antigen di bandara.

Baca juga : Mogok Di Hutan Sawit

Bayangkan harganya cuma Rp 170 ribu. Hanya 15 menit setelah pemeriksaan hasilnya sudah ketahuan. Sementara, di tempat lainnya harga bisa mencapai Rp 250 ribu atau bahkan lebih untuk sekali tes.

Kami kaget bukan main saat tiba di Shelter Kalayang Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, salah satu tempat yang disediakan untuk menjalani rapid test antigen. Antrean penumpang mengular. Akibatnya, protokol kesehatan jadi terabaikan karena tidak adanya jaga jarak.“Antreannya sampai 4-5 jam. Gilaaa,” kata saudara saya.

Akhirnya kami terpaksa putar setir sambil putar otak dimana bisa melakukan rapid test antigen dengan waktu yang mepet dan hasilnya bisa cepat keluar.

Alternatifnya ke RS terdekat. Pikir saya, setiap RS yang punya fasilitas lengkap sudah pasti ada layanan rapid test antigen. Tak berlama-lama saya mengarahkan ke salah satu RS swasta di kawasan Jakarta Selatan. Ternyata ada layanan tersebut.

Baca juga : Diserang Babi Hutan

Sampai di resepsionis, kami diarahkan langsung menuju laboratorium di lantai 2 RS.

Setelah urusan administrasi, sambil melirik satu sama lain, karena pasti di RS swasta tarifnya bakal lebih mahal. Dan benar saja, untuk layanan rapid test antigen di RS swasta harganya mencapai Rp 775 ribu, dan hasilnya akan keluar dalam satu jam. Sadis kan hahaha... Bedanya bisa 3 kali lipat dibanding tarif test di Bandara Soekarno Hatta.

Dengan amat sangat terpaksa, karena nggak ada waktu lagi untuk ngejar pesawat, kami ambil juga. Pertimbangannya, daripada tiket pesawat hangus malah menambah biaya. Kami terpaksa merogoh kocek lebih dalam, demi bisa rapid test sesuai jadwal. Lalu bisa terbang.

Pengalaman ini, tentu bukan hanya saya yang merasakan. Mereka yang akan berpergian saat pandemi ini, tentu merasakan juga apa yang saya alami. Yang pasti, beban pengeluaran jadi makin bengkak dari biasanya.

Baca juga : Isolasi Mandiri 2 Bulan

Jujur saya bingung dengan aturan ini. Khususnya, pada perbedaan biaya rapid test antigen seperti yang sudah ditetapkan pemerintah. Padahal, Kementerian Kesehatan katanya menetapkan batas paling mahal harga rapid test antigen di Pulau Jawa Rp 250 ribu. Prakteknya tak sesuai dengan yang ditetapkan.

Alhamdulilah setelah mengambil sampel dari hidung dan menunggu 1 jam akhirnya hasilnya keluar. Negatif.

Sebenarnya, saya mendukung kebijakan baru pemerintah yang menerapkan aturan syarat wajib rapid test antigen bagi masyarakat yang mau bepergian. Namun, alangkah lebih bijak jika aturan tersebut bisa disosialisasikan secara lebih baik. Agar tidak menimbulkan kegaduhan di masyarakat dan tentunya bikin deg-degan. Dan yang tak Kalah penting adalah pengawasan terhadap keseragaman harga seperti yang sudah ditetapkan pemerintah. [Kintan Pandujati/Wartawan Rakyat Merdeka]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.