BREAKING NEWS
 

Kenaikan Harga BBM Momentum Kejar Target Bauran Energi Nasional

Reporter & Editor :
UJANG SUNDA
Selasa, 13 September 2022 09:51 WIB
Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto (Foto: Dok. DPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kenaikan harga BBM dinilai jadi momentum untuk mengejar target Bauran Energi Nasional 2025. Salah satunya, melalui optimalisasi gas bumi sebagai tahap transisi menuju penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang lebih besar sebagai sumber energi primer utama di masa depan.

Pemerintah menetapkan target Bauran Energi 2025 adalah EBT sebesar 25 persen, gas bumi sebesar 22 persen, minyak bumi sebesar 25 persen, dan batubara sebesar 30 persen. Kemudian pada 2050, komposisi target Bauran Energi Nasional ditargetkan EBT mencapai 31 persen, gas bumi 24 persen, dan minyak bumi 20 persen. Sementara, sampai 2020, sebagaimana data Kementerian ESDM, porsi EBT tercatat baru mencapai 11,20 persen, gas bumi sebesar 19,16 persen, minyak bumi sebesar 31,60 persen, dan batubara sebesar 38,04 persen.

Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto mengatakan, penggunaan minyak bumi masih dominan. Hal ini kerap menjadi masalah, terutama ketika harga minyak dunia naik signifikan, yaitu menyebabkan kenaikan harga BBM dan menambah subsidi. “Sebab, kebutuhan rata-rata BBM kita per hari itu 1,4 juta barel, sedangkan produksi hanya sekitar 600-700 ribu barel per hari. Sehingga ketergantungan terhadap impor BBM semakin tinggi,” ucap Sugeng.

Baca juga : Ini Upaya Jangka Pendek Ganjar Kendalikan Inflasi Di Jateng

Sugeng mengungkapkan, sejatinya DPR terus mendorong upaya pengurangan ketergantungan kepada minyak sebagai energi primer. Salah satunya, dengan mengupayakan optimalisasi gas bumi.

“Pemanfaatan gas bumi, khususnya gas alam, harus didorong menjadi kebijakan utama dalam konteks energi. Gas harus menjadi energi transisi untuk menuju optimalisasi EBT, baik untuk kepentingan transportasi, industri, maupun rumah tangga,” ungkapnya.

Adsense

Meskipun tidak renewable, menurutnya, gas bumi merupakan energi bersih. Selain itu, Indonesia memiliki produksi dan cadangan gas bumi yang besar melebihi minyak. “Cadangan gas bumi, yang sudah tereksploitasi saja bisa sampai 22 tahun ke depan. Ditambah lagi ada cadangan ditemukan baru yang kandungannya lebih besar,” terangnya.

Baca juga : Penyesuaian Harga BBM Jadi Momentum Perbaikan Struktur Pemberian Subsidi

Maka, DPR meminta Pemerintah memiliki sikap yang tegas terkait optimalisasi gas bumi. Momentum kenaikan harga minyak dan BBM saat ini perlu dioptimalkan untuk merealisasikannya.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Tauhid Ahmad berpendapat sama. Kenaikan harga BBM adalah momen mengejar target Bauran Energi Nasional melalui optimalisasi gas bumi.

”Misalnya PLN, sumber energinya berubah tidak lagi menggunakan BBM maka harus menggunakan energi lain. Misalnya menggunakan dari gas bumi untuk menghasilkan listrik. Kemudian yang memungkinkan kendaraan umum,” ucapnya.

Baca juga : Eskalasi Demo Tolak Kenaikan Harga BBM Meluas

Khusus terkait penggunaan BBG untuk transportasi umum, kata Ahmad, meskipun tidak semua daerah di Indonesia bisa menjalankannya, namun tetap bisa berdampak positif dan secara bertahap bisa diupayakan lebih merata. ”Oleh karena itu Pemerintah harus tanggung pembangunan stasiun pengisian gas atau pemerintah kasih insentif supaya daerah lain bisa mengembangkan kendaraan gas,” sarannya.

Ahmad mengatakan, optimalisasi gas bumi memang butuh kebijakan yang tegas dari pemerintah supaya aplikatif. ”Kebijakannya harus benar-benar bisa diimplementasikan. Terutama dimulai dari Kementerian dan Lembaga misalnya mulai dari kendaraan dinas, bisa menggunakan gas. Supaya konversinya cepat dan benar-benar dilakukan,” terusnya.

Insentif ke pelaku usaha juga diperlukan supaya konversi ke gas bumi semakin optimal. ”Misal dengan cara pengurangan pajak. Selain itu, pembiayaan harus didorong. Karena ini bagian dari penerapan Environmental, Social, and Governance (ESG)” tutupnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense