RM.id Rakyat Merdeka - DPR meminta penyelengara Pemilu, dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum (KPU), memperhatikan efisiensi penyusunan anggaran Pemilu dan Pilkada 2024. Jika tidak hemat anggaran, negara bisa ambruk.
Demikian disampaikan Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDIP Junimart Girsang di Jakarta, kemarin. Dia menilai, efisiensi anggaran Pemilu dan Pilkada 2024 sangat dibutuhkan di tengah pandemi Covid-19.
Baca juga : Pelabelan Galon BPA Dikhawatirkan Ganggu Investasi Dan Psikologis Konsumen
“Kita tidak mau negara ini ambruk kan. Kita tanya ahli ekonomi, kita bisa ambruk kalau tidak berjaga-jaga,” jelasnya.
Agar tercipta efisiensi anggaran, Junimart mengusulkan tahapan kampanye diperpendek. Bila tahapan kampanye mengikuti kebiasaan lama, jumlah anggaran akan besar.
Baca juga : Soal Kebakaran Lapas Tangerang, Istana: Pemerintah Segera Evaluasi
“Untuk Pemilu 2024 tahapan kampanye dipangkas menjadi 3 bulan dan Pilkada jadi 45 hari,” usulnya.
Menurutnya, pemangkasan masa kampanye Pemilu dan Pilkada cukup rasional. Sebab, kampanye dilakukan di masa pandemi Covid-19. “Kan banyak pembatasan dan ada larangan kerumunan,” ucapnya.
Baca juga : Perpusnas Ajak Penerbit Dan Produsen Rajin Serahkan Karyanya
Junimart menantang KPU beradu simulasi terkait pemangkasan tahapan kampanye ini. Komisinya siap adu data.
“Mari kita uji. Komisi II begini, lalu bagaimana penyelanggara. Kita adu. Mana paling rasional,” tantangnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.