Dark/Light Mode

Vaksin Ketiga Bakal Berbayar

Rakyat Maunya Tetap Gratis

Sabtu, 28 Agustus 2021 06:10 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam rapat dengan Komisi IX DPR RI di Jakarta, Rabu (25/8). (Foto : rm.id).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam rapat dengan Komisi IX DPR RI di Jakarta, Rabu (25/8). (Foto : rm.id).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah akan memberikan vaksin Covid-19 dosis ketiga (booster) untuk umum pada awal 2022. Hanya saja, kemungkinan berbayar.

Adalah Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin yang membuka wacana vaksin ketiga atau vaksin booster berbayar. Mantan Wakil Menteri BUMN itu mengung­kapkannya pada Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR, Rabu (25/8) lalu.

Menteri Budi menjelaskan, vaksin dosis ketiga akan diberikan setelah program vak­sinasi gratis sudah selesai diberikan seluruh­nya. Program vaksinasi gratis sendiri, kata dia, akan rampung pada Januari 2022. “Di awal tahun depan, kita sudah mulai suntikan ketiga (booster),” katanya.

Baca juga : Sekolah Tatap Muka Jangan Modal Nekat

Budi merinci estimasi harga vaksin booster. Kata dia, dalam perhitungan pemerintah, harga suntikan berkisar antara 7-8 dolar AS sekali suntik atau Rp 100 ribu - Rp 150 ribu.

Untuk pembiayaan, Budi menyebut dua sumber. Pertama, bagi peserta BPJS Kesehatan yang golongan penerima bantuan iuran (PBI), akan dibayari negara. Kedua, untuk golongan masyarakat non PBI, biaya akan ditanggung masyarakat sendiri.

“Diskusi dengan Presiden sudah diputus­kan oleh beliau, kalau kemungkinan yang akan dibayari negara adalah yang penerima bantuan iuran. Sedangkan yang lain akan di­masukkan dengan skema umum,” jelasnya.

Baca juga : Lengah Sebentar Saja, Negara Maju Pun Langsung Menderita

Mantan Dirut Bank Mandiri ini mengatakan, vaksin dosis ketiga terbukti melindungi daya tahan tubuh dari virus Corona. Namun, kata dia, memang belum dianjurkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lantaran masalah etis. Masih banyak masyarakat yang belum menerima vaksin.

“Di Indonesia sampai saat ini baru 58 juta mendapatkan suntikan pertama dan sekitar 30 juta suntikan kedua. Dengan jumlah vaksin terbatas, lebih pas diberikan kepada teman-teman yang belum mendapatkan suntikan pertama,” kata dia.

Netizen terbelah menyikapi rencana Pemerintah yang akan memberikan vaksin booster untuk umum secara berbayar. Yang setuju bilang, tidak masalah karena vaksin booster tidak wajib dan yang bersangkutan mau membayar. Yang menolak kesal, karena negara malah berbisnis dengan rakyat.

Baca juga : Mau Aktivitas Di Luar Rumah, Baca Ini Dulu...

Menurut @cracklingclack tidak masalah vaksin booster berbayar. Asalkan, kata dia, orang yang mau suntik mampu. Dia bilang, sama saja suntik vaksin flu yang berbayar; Cervarix/Gardasil, Pneumokokus. “Kog riweh banget sih,” kata dia.

Ridwan_Setyawan tidak masalah dengan suntik vaksin Covid-19 ketiga yang berbayar. Yang penting, kata dia, suntik vaksin ketiga tersebut tidak diwajibkan. “Toh selama ini juga vaksin buat anak-anak ada yang berbayar juga,” katanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.