RM.id Rakyat Merdeka - Partai NasDem geram dengan pernyataan Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Puadi, yang mengasumsikan safari Anies Baswedan ke seluruh Indonesia merupakan tindakan curi start kampanye Pilpres 2024.
“Saya kemarin sudah dengar pernyataan Puadi yang mengatakan Anies curi start, tidak etis, yang begitu-begitu, kan. Nah, Bawaslu ini kan lembaga pengawas Pemilu, mulai bertugas ketika tahapan pemilu sudah dimulai. Dan mereka bukan dewan etik,” ujar Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali melalui keterangan tertulis kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Ali menyarankan Puadi fokus bersiap menghadapi tahapan Pemilu baik di tingkat pusat hingga daerah. Jadi, ketika pesta demokrasi digelar, Bawaslu bisa menunjukkan performa terbaiknya.
Baca juga : Anies Minta Ditunjukkan Salahnya Di Mana
“Ketimbang hari ini mereka mengomentari yang bukan domain mereka, nanti diketawain,” geregetnya.
Mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini menganggap pernyataan Puadi konyol. Bertolak belakang dengan substansi persoalan Anies dan NasDem yang dilaporkan Aliansi Pemuda Cinta Demokrasi (APCD) yang dituding melanggar ketentuan ketika menerima dukungan capres.
Tepatnya, ketika menerima dukungan capres dari masyarakat lewat penandatanganan petisi di Masjid Raya Baiturrahman, Aceh, pada 2 Desember 2022. Bawaslu dengan tegas memutuskan tidak akan menindaklanjuti laporan tersebut.
Baca juga : Kasus Pernikahan Dini Di Kabupaten Malang Tertinggi
Namun, di saat bersamaan, Puadi juga melontarkan pernyataan ada dugaan pelanggaran etik dengan analogi mencuri start kampanye.
“Menurut saya, itu pernyataan konyol. Bawaslu mengeluarkan putusan bahwa Anies dan NasDem tidak melakukan pelanggaran. Tapi di waktu yang bersamaan dia mengatakan ada pelanggaran etik karena kampanye diam-diam,” katanya.
Politisi asal Wosu, Sulawesi Tengah (Sulteng) ini, justru menuding ada kepentingan yang dibawa Puadi dengan pernyataan tersebut. Landasannya, Bawaslu itu bukan lembaga etik. Sehingga, tidak punya hak menilai ihwal etik.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.