RM.id Rakyat Merdeka - Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menyambut baik keinginan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang ingin bertemu dengan ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri. Hanya saja, sebelum kunjung-mengunjungi itu dilakukan, Hasto minta kodenya diperjelas dulu.
Keinginan Paloh bertemu Mega itu disampaikan usai bertemu dengan Ketum Golkar Airlangga Hartarto, di Markas Beringin, Jakarta, Rabu lalu. Saat itu, awak media menanyakan soal agenda Paloh setelah bertemu Airlangga.
Apakah mungkin akan lanjut bertemu Mega? Merespons pertanyaan itu, Paloh bilang, keinginan bertemu Mega itu tentu saja ada. Bos Media Grup ini bilang sudah memberikan kode soal keinginan pertemuan itu. Harapannya, saat bertemu nanti suasana kebatinannya sudah sama. "Barangkali kapan Bu Mega ada waktu yang baik," kata Paloh, saat itu.
Baca juga : Telkom Dukung Pengembangan Desa Wisata Terintegrasi
Lalu bagaimana tanggapan PDIP? Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyambut baik saja keinginan Paloh bertemu Mega itu. Kata dia, sebagai partai terbuka, PDIP siap bersilaturahmi dan berdialog dengan partai politik mana pun.
Namun, sebelum pertemuan itu digelar, Hasto ingin tahu dulu maksud kode yang disampaikan Paloh itu. "Pak Surya Paloh kan bilang ada kode-kodenya. Kodenya harus kita tangkap dulu, kodenya untuk apa?" kata Hasto, saat ditemui di Sekolah PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, kemarin.
Hasto mengungkapkan, apakah kodenya itu untuk kepentingan bangsa dan negara, untuk kode elektoral, atau untuk kode capres cawapres. Kalau kodenya itu terkait capres dan cawapres, Hasto menilai tidak mungkin ditangkap oleh Mega. Sebab, capres dan cawapres yang akan diusung PDIP berbeda dengan NasDem.
Baca juga : Lomba Kicau Burung Orang Muda Ganjar Diramaikan Ratusan Peserta
"NasDem kan sudah punya capres sendiri, dan ini capresnya berbeda dengan PDIP. Pidato Ibu Mega kan capres PDIP dari kader sendiri. Capres yang berprestasi, bukan capres yang pintar berpoles diri," kata Hasto.
Sehari sebelumnya, Wasekjen PDIP Sadarestuwati menyampaikan hal serupa. Dia bilang, partainya welcome saja dengan parpol mana pun. Soal belum bertemunya Mega dengan Paloh, Sadarestuwati menilai hanya persoalan waktu. "Kedua tokoh punya kegiatan yang padat sehingga belum bisa bertemu," kata Sadarestu, di Gedung DPR.
NasDem sepertinya kurang sreg dengan pernyataan Hasto ini. Ketua DPP NasDem Willy Aditya mengatakan, sebenarnya ada banyak agenda yang bisa dibahas dalam pertemuan antara Mega dan Paloh. Terlalu sempit kalau hanya bahas soal capres-cawapres. Apalagi NasDem sudah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres.
Baca juga : Zul: Erick Banyak Fansnya
Menurut Willy, pertemuan Paloh dengan Mega sebenarnya bisa terlaksana kapan saja. Tak perlu kode-kodean. Toh, lokasi Markas NasDem di Gondangdia tak jauh dengan kediaman Mega di Teuku Umar. "Jadi bisa saja bertemu untuk sekadar menanyakan kabar," kata Willy di markas Nasdem, Jakarta, kemarin.
Senada disampaikan Ketua DPP Partai NasDem Sugeng Suparwoto. Sugeng menilai omongan Hasto itu kurang pas. Kata dia, Paloh bukan dalam posisi ingin banget bertemu Mega. Kata dia, saat itu Paloh merespons wartawan yang menanyakan apakah mungkin bertemu Mega. Paloh lantas menjawab ya mungkin saja. Karena Paloh mau bertemu dengan siapa pun.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.