Sebelumnya
Soal lain yang akan dibahas adalah tentang pemulihan ekonomi pasca pandemi. Utamanya, dalam upaya melibatkan sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) berbasis pesantren. Sebab, selama ini UMKM terbukti menjadi sektor yang paling serius terdampak pandemi Covid-19.
Isu lain, peningkatan kualitas pendidikan dan penguatan pendidikan karakter. Serta memprioritaskan petani sebagai subyek utama segenap arah kebijakan di sektor pertanian. “Politik yang berorientasi kesejahteraan masyarakat, ketegasan dan keadilan hukum di segala bidang, hingga pemberantasan bibit terorisme ke akar-akarnya,” pungkasnya.
Baca juga : Menteri Teten : Selain Ciptakan Usaha, Koperasi Harus Masuk Rantai Pasok Global
Sementara Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menilai, kalau Munas Alim Ulama dan Mukernas PKB hanya membicarakan kondisi kebangsaan, umat Islam, dan pesantren, itu lemah hentakan politiknya.
“Tapi kalau Mukernas ini memfatwakan, mengusulkan Imin sebagai Capres, itu baru menarik. Ini momen penting,”ujar Adi kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Baca juga : Pengamat: Ketua Umum Partai Berpeluang Jadi Capres 2024
Dia menyarankan, PKB tidak perlu malu-malu lagi mengumumkan Cak Imin sebagai jagoan di Pilpres 2024. Semua persyaratan sudah terpenuhi. Juga dukungan dari Nahdliyin, menurutnya saat ini tercurahkan kepada PKB.
Pengamat politik dari UIN Jakarta ini menganalisa, tidak ada orang lagi setelah Gus Dur selain Cak Imin untuk dijagokan sebagai Capres. Menilik sejarah, Nahdlatul Ulama (NU) sudah terwakili secara politik ketika Kiai Ma’ruf menjadi Wakil Presiden saat ini.
Baca juga : Presiden Jokowi Pantau Vaksinasi Ulama Dan Santri Di Jateng
“Semua orang sudah bicara pencapresan. Imin, juga orang yang dipersepsikan memiliki hasrat untuk maju di 2024. Jadi tak perlu malu-malu lagi. Tak perlu sungkan bagi Cak Imin mengungkapkan diri untuk maju,” tutupnya. [BSH]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.