Dark/Light Mode

Merendahkan Ulama Bisa Kualat, Merendahkan MUI, Jadi Apa Ya?

Minggu, 13 September 2020 05:42 WIB
Gedung MUI (Foto: Istimewa)
Gedung MUI (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gara-gara menolak sertifikasi penceramah yang dicanangkan Kementerian Agama, Majelis Ulama Indonesia (MUI) terus mendapat serangan bertubi-tubi. Terbaru, ada yang menyebut pengurus MUI belum tentu ulama. 

Serangan itu dilontarkan Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Teddy Gusnaidi. “MUI itu LSM (Lembaga Sosial Masyarakat), sama seperti LSM lainnya, gak ada bedanya. MUI itu cuma LSM urusan ulama, tapi pengurusnya belum tentu ulama,” kata Teddy melalui akun Twitter pribadinya, @TeddyGusnaidi, Jumat (10/9). 

Baca juga : Keren! Warga Kampung Ikan Asap Sulap Limbah Jelantah Jadi Sabun Dan Lilin

Twit Teddy ini menyedot perhatian netizen. Tak kurang dari 120 pengguna dunia maya, mengomentarinya. Di-retweet 216 kali dan 995 warganet menyukainya. “Sama seperti LSM urusan hewan, apakah pengurusnya laler dan kecoa? Gak kan?” lanjut Teddy. 

Sebelumnya, kritikan terhadap MUI disuarakan cendekiawan muda Nahdlatul Ulama (NU), Akhmad Sahal. Dia mempertanyakan, wewenang MUI sebagaimana yang pernah diungkapkan KH Mustofa Bisri beberapa tahun lalu. “MUI itu sakjane makhluk apa sih... Kritik Gus Mus thd MUI bbrp tahun lalu ini masih relevan hingga skrg,” cuit @sahal_AS sambil melampirkan capture salah satu berita nasional yang judulnya, Gus Mus: MUI Itu Sebenarnya Makhluk Apa? 

Baca juga : Berenang 24 Jam Demi Galang Dana Sosial

Twit Sahal ini dikomentari 66 warganet. Yang nge-like 989 orang, dan yang me-retweet 381 orang.

Sekjen MUI, Anwar Abbas menyikapi santai kritikan Teddy. Dia hanya memberikan nama-nama anggota MUI yang mengurusi bidang fatwa. Tampak, ada 41 anggota fatwa MUI yang setidaknya berunding terlebih dulu sebelum mengeluarkan fatwa. 

Baca juga : Serahkan B1-KWK, PDIP Targetkan Menang Di Jawa Barat

Masalah yang menyangkut fatwa, lanjutnya, di MUI dilakukan oleh komisi fatwa di bawah koordinasi ketua dan wakil sekjen bidang fatwa. Untuk anggotanya ada 41 orang. Antara lain Prof. Satori Ismail, Prof. Asep Saifudin Jahar, dan Prof. Syamsul Anwar. “Ini baru komisi fatwa saja ya. Berasal dari berbagai ormas perguruan tinggi dan elemen umat lainnya. Mereka bisa baca buku kuning, buku putih, buku coklat,” ledek Anwar kepada Rakyat Merdeka, semalam. 

Akan tetapi Anwar enggan membalas lebih kencang serangan Teddy. Dia lebih memilih bungkam daripada harus menanggapinya. “No comment. Yang jelas MUI itu diisi oleh ahli bidang apa saja asal tentang agama ada di situ,” tegasnya. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.