Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Inilah Daftar 9 Presiden AS Satu Periode, Trump Bakal Jadi No. 10?

Senin, 2 November 2020 22:46 WIB
Dari kiri: Gerald Ford, George HW Bush, Jimmy Carter. (Foto IST)
Dari kiri: Gerald Ford, George HW Bush, Jimmy Carter. (Foto IST)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemungutan suara di Amerika Serikat (AS) 3 November sudah di depan mata. Apakah Donald Trump dapat melanjutkan kepemimpinannya di periode ke dua?

Presiden AS satu periode itu sebenarnya sangat jarang. Dilansir USAToday, biasanya kondisi ekonomi yang memburuk sebagai penyebab mentalnya petahana meraih jabatan periode kedua. Yang terakhir adalah George HW Bush. Apakah Trump akan menggenapi daftar tersebut.

Inilah 9 daftar Presiden AS satu periode:

Baca juga : Yang Mau Demo Pernyataan Presiden Macron, Tolong Tertib Ya...

1. George HW Bush. Politisi bernama lengkap George Herbert Walker Bush, presiden AS terpilih sebagai Presiden AS ke-41 dalam Pilpres 1988 dengan bermodalkan popularitas sebagai wakil presiden Ronald Reagan selama dua periode. 

Veteran Perang Dunia II ini tumbang dalam Pilpres 1992. Ia dikalahkan, Bill Clinton, capres Partai Demokrat. Aroma kekalahannya sudah tercium menjelang pemilihan. Faktor krisis ekonomi jadi alasan kuat yang menyebabkan Bush kehilangan kepercayaan dari para pemilih.

2. Jimmy Carter. Politisi Partai Demokrat ini menjabat 1977-1981. Ia adalah Presiden AS ke-39 yang dikalahkan Ronald Reagan dengan telak di Pilpres 1980. Penyebabnya dikaitkan dengan beberapa peristiwa, yakni insiden penyanderaan 66 staf Kedutaan Besar AS di Teheran yang berlangsung selama 14 bulan (1979–1981). Kegagalan Carter menyelamatkan delapan sandera lewat Operasi Cakar Elang 1980 dinilai menghancurkan elektabilitasnya.

Baca juga : Ahok Mau, Tapi Tahu Diri

Selain itu, Carter memimpin AS dalam kondisi Stagflasi. Pertumbuhan ekonomi menurun dan pengangguran meningkat. Tak hanya itu, Carter mengambil kebijakan yang tak populer ketika arus patriotisme akibat penyanderaan di kedubes.

Ia memberikan ampunan kepada ratusan ribu orang yang menghindari wajib militer selama Perang Vietnam. Kebijakan ini menyulut protes dari para veteran.   

3. Gerald Rudolph Ford. Dia Presiden AS ke 38 (1974-77). Sebelumnya, Ford menjabat Wakil Presiden Spiro Agnew yang mundur lantaran skandal korupsi pada 1973. Namun, jabatan itu bertahan beberapa bulan.

Baca juga : Nama Presiden Joko Widodo Diabadikan Jadi Nama Jalan Di Abu Dhabi

Pada Januari 1974, Ford menggantikan Richard Nixon yang menyatakan mundur setelah skandal Watergate terkuak. Gagalnya Ford memenangkan periode kedua dikaitkan dengan sejumlah kebijakannya yang tidak populer. Seperti pengampunan Richard Nixon sehingga pengusutan terhadap skandal Watergate berhenti.

Perekonomian di era Ford juga diwarnai inflasi. Ekonomi AS pun diperparah embargo minyak pada 1974 sebagai respons organisasi negara pengekspor minyak, OPEC terhadap dukungan AS untuk Israel dalam Perang Yom Kippur (1973).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.