Sebelumnya
Generasi terus bergerak. Namun, sungguh disayangkan kalau jembatan lintas generasi menjadi sarana transfer hal-hal yang tidak baik, yang dulu dikutukkan ke rezim pendahulu.
KKN misalnya, tampaknya berhasil ditransfer ke generasi muda. Dulu, pelakunya “orang tua”. Sekarang, pelakunya anak muda. Data KPK: usia koruptor lebih muda 11 tahun. Sangat mengenaskan.
Baca juga : Ketangkap Karena Apes
Bahkan, koruptor yang belum lama ini ditangkap, baru berusia 24 tahun. Sangat muda. Politisi muda itu lahir dan tumbuh bersamaan dengan kelompok reformis yang meneriakkan anti KKN.
Teriakan itu rupanya tak lagi bergema di beberapa ruas jalan utama. Wanginya tak lagi tercium. Jasad reformasi seperti raib entah kemana.
Baca juga : Menghadapi Ketidakpastian
Adakah yang masih mau menghidupkan dan menggairahkannya kembali? Paling tidak, mengendus jejak-jejak yang hilang. Atau, menengok ke belakang. Sekadar retrospeksi. Minimal: berdoa dalam hati.
Jangan sampai bangsa ini hanya pandai mengutuk masa lalu, tapi abai serta tidak sadar akan masa depan. Bisa bongkar, tak bisa masang (kembali), seperti tukang amatiran. Ini negara, bukan motor bebek. (*)
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.