Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Catatan Susaningtyas Kertopati
Defence Shifting Harus Jadi Pertimbangan Utama Menhan Baru
Kamis, 24 Oktober 2019 04:50 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Defence shifting menjadi tema besar yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo kepada Menhan baru. Banyak negara memberi kebijakan baru terkait defence shifting yang lebih mengarah kepada efisiensi operasi militer dihadapkan pada karakteristik ancaman.
Efisiensi operasi militer diaplikasikan dengan pemanfaatan teknologi terkini, sehingga capaian operasi lebih efektif dengan sumber daya sehemat mungkin. Teknologi terkini yang paling mendominasi defence shifting adalah Unmanned System, baik UAV, USV maupun USSV. Berikutnya adalah prioritas cyber defence dalam semua bentuk peperangan pada semua tingkatan operasi militer.
Baca juga : TNI-Polri Tak Boleh Ragu Jaga Stabilitas Keamanan Pelantikan Presiden
Kedua macam teknologi tersebut mendorong terjadinya Revolutionary in Military Affairs (RMA) gelombang kedua dengan fokus implementasi Hybrid Warfare. Karakteristik ancaman saat ini dan ke depan telah banyak berubah sehingga harus dihadapi dengan Hybrid Warfare.
Pemahaman Defence Shifting harus menjadi pertimbangan utama Menhan baru guna melakukan transformasi di tubuh TNI menjadi kekuatan militer yang disegani di kawasan dengan mengoptimalkan para prajurit yang intelektual. Singkat kata, dalam program 100 hari Menhan baru, maka defence shifting harus dihadapi dengan meningkatkan kapabilitas dan kapasitas prajurit TNI. Lahirlah scholar warrior.
Baca juga : Kinerja Sektor Pertanian Membanggakan
Yang penting, seorang menteri pertahanan memahami lingkungan strategis pertahanan beserta enthitasnya. Masalah pertahanan bukan hanya bicara pengadaan barang alutsista, tetapi juga pembangunan SDM dari berbagai komponen. Pengentasan masalah radikalisme, terorisme, dan intoleransi juga hal yang penting diurus oleh Kemenhan. Pembangunan hubungan bilateral maupun multilateral kawasan pertahanan sudah barang tentu menjadi tanggung jawab Kemenhan.
Susaningtyas Kertopati
Pengamat Militer dan Intelijen/Mantan Anggota Komisi I DPR
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya