Dark/Light Mode

Umat Hindu Bali di Denmark Lakukan Persembahyangan Hari Kuningan

Minggu, 4 Agustus 2019 11:14 WIB
Tampak Umat Hindu yang tinggal di Denmark sedang melakukan persembahyangan hari raya Kuningan di halaman KBRI Kopenhagen, Sabtu (3/8). (Foto: KBRI Kopenhagen).
Tampak Umat Hindu yang tinggal di Denmark sedang melakukan persembahyangan hari raya Kuningan di halaman KBRI Kopenhagen, Sabtu (3/8). (Foto: KBRI Kopenhagen).

RM.id  Rakyat Merdeka - Umat Hindu Bali yang tinggal di Denmark melaksanakan ritual persembahyangan untuk merayakan Hari Raya Kuningan di halaman KBRI Kopenhagen, Sabtu (3/8).

Hari Raya Kuningan yang jatuh pada hari Sabtu (3/8) merupakan akhir dari rangkaian Hari Raya Galungan yang merupakan kemenangan atas Dharma (kebenaran) melawan Adharma (kebatilan). Kuningan sendiri bermakna lebih kepada pengendalian dan intropeksi diri.

Menurut ajaran Hindu Bali, Hari Kuningan adalah saat kembalinya para Hyang ke Kahyangan setelah berstana di bumi untuk memberikan aura suci sejak lima hari sebelum Hari Raya Galungan.

Baca juga : Gempa Banten, Pegawai Hingga Pimpinan KPK Berhamburan ke Luar Gedung

Ritual persembahyangan dilakukan dengan khidmat untuk menghantarkan para Hyang ke Kahyangan melalui Puja Bhakti dan dilakukan pagi hari sebagai waktu terbaik untuk menguatkan kebijaksanaan sebelum pukul 12 siang.

Persembahyangan dipimpin oleh I Gede Widana, seorang tokoh masyarakat Hindu Bali di Denmark.

”Merayakan Galungan dan Kuningan di Denmark sangat unik karena tidak hanya diikuti oleh masyarakat Bali yang tinggal di Denmark, tetapi juga oleh warga Denmark yang merupakan friends of Indonesia.

Baca juga : Dengan Optimalisasi Rawa, Produksi Pangan Dijamin Meningkat

Acara ini kami tunggu-tunggu untuk melepaskan kerinduan akan kampung halaman karena walaupun tidak seramai di Bali, namun suasananya mirip seperti di Bali,” ujar I Gede Widana yang sudah menetap di Denmark selama 20 tahun.

Galungan dan Kuningan adalah rangkaian hari raya besar umat Hindu Bali yang jatuh setiap 210 hari sekali menurut kalender Bali.

Menurutnya I Gede Widana, terdapat sekitar 60 keluarga dari Bali atau berketurunan Bali yang tinggal di Denmark.

Baca juga : Tempat Wisata di Tangkuban Perahu Ditutup Selama 3 Hari

Sebagian besar dari mereka tergabung dalam perkumpulan masyarakat Bali di Denmark, Krama Bali Denmark, yang baru didirikan satu tahun yang lalu.

Dengan didirikan Krama Bali Denmark diharapkan akan semakin memperkuat silaturahim masyarakat Bali yang tinggal di Denmark. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.