Dark/Light Mode

Jika Tak Ingin Kalah Dari Kereta Cepat

Maskapai Penerbangan Diminta Perbaiki Layanan

Sabtu, 14 September 2019 10:35 WIB
Wapres Jusuf Kalla
Wapres Jusuf Kalla

RM.id  Rakyat Merdeka - Kehadiran kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal menjadi pesaing ketat di industri maskapai penerbangan.Karena itu,industri transportasi dan maskapai harus berlomba-lomba memperbaiki layanan.

Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) menilai, keberadaan kereta cepat bakal mengubah peta persaingan industri transportasi di masa depan. 

“Persaingan itu ada 3 kalau kita bicara di dalam negeri. Apabila kita bisa memproduksi sesuatu lebih baik, bisa memproduksi lebih murah, dan bisa memproduksi lebih cepat,” ujarnya dalam pembukaan Indotrans Expo 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), kemarin. 

JK mendorong pembangunan kereta semi cepat JakartaSurabaya segera direalisasikan. ¬Apalagi, transportasi darat Jakarta-Surabaya sudah makin berbenah dengan adanya Tol Trans Jawa. 

Baca juga : Kabut Asap Menebal, 5 Penerbangan di Bandara Palembang Ditunda

“Karena memang sekarang sudah ada jalan tol lebih cepat. Nanti pada akhirnya akan terjadi persaingan antara kereta api dan pesawat udara. Karena kalau Surabaya-Jakarta sudah 5 jam nanti 3-4 tahun ke depan, akan sama waktu yang dipakai untuk naik pesawat terbang,” katanya. 

JK pun memberikan simulasi perbandingan perjalanan Jakarta-Surabaya. Jika pakai pesawat, butuh perjalanan tambahan menuju lokasi bandara dan menunggu boarding. 

“Anda ke Cengkareng 1 jam, ini dengan catatan tidak macet. Anda menunggu setengah jam atau 1 jam, sudah dua jam. Naik pesawat 1 jam, sudah 3 jam. Ambil barang setengah jam, ke rumah setengah jam, pas 5 jam. Tapi kalau naik kereta api juga 5 jam. Dari Gambir tiba di pasar Turi 5 jam juga sama. Akan terjadi persaingan sistem lagi,” tuturnya. 

Dengan begitu, industri penerbangan tidak hanya bersaing dengan usaha yang sama-sama bergerak dalam satu sektor. Karena itu, JK menyerukan semuanya untuk berlomba-lomba memperbaiki layanan. 

Baca juga : Kecelakaan Kereta di Jepang Tewaskan 1 Orang, 34 Luka-luka

“Bukan lagi persaingan antara Garuda, Citilink, dengan Lion, tapi persaingan antara kereta api dengan pesawat. Juga akan bersaing dengan jalan tol. Jalan tol bagus untuk mobil kalau muatan penumpang minimal 4 orang. Tapi ketika hanya 1 orang dia nggak salah naik kereta api. Semua akan jadi pilihan pilihan yang menarik apabila kita mempunyai sistem dan sarana yang baik,” jelasnya. 

Keberadaan jalur kereta semi cepat Jakarta-Surabaya memang akan jadi alternatif dari pesawat udara karena dari sisi waktu tempuh relatif mendekati. ¬Apalagi jalur penerbangan Jakarta-Surabaya paling terpadat di Indonesia, dan salah satu yang terpadat di dunia. 

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya akhirnya mencapai titik cerah. Rencananya, investor proyek dari pihak Jepang akan menekan MoU dengan pemerintah untuk mempersiapkan proyek ini. 

“Kita minggu depan akan MoU, dan kita akan selesaikan dalam 1 tahun desainnya,” katanya. 

Baca juga : Kementan Percepat Ekspor dengan Digitalisasi Layanan 

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri memperkirakan konstruksi kereta semi cepat Jakarta-Surabaya dimulai pada 2021. Saat ini, pemerintah tengah melakukan kajian kelayakan dengan pendanaan dari Japan Internasional Cooperation Agency (JICA), yang diperkirakan rampung pada pertengahan 2020. 

“Konstruksi mulai 2021 setelah hasil studi kelaikan rampung dan dibawa dan diputuskan oleh pemerintah,” katanya. [KPJ]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.