Dark/Light Mode

Dukung Pilpres Satu Putaran Bos PBNU Netral Atau Tidak?

Panel Barus: Pernyataan Tokoh NU Itu Wakili Rasionalitas

Jumat, 2 Februari 2024 06:30 WIB
Panel Barus, Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran. Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id
Panel Barus, Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran. Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id

RM.id  Rakyat Merdeka - Pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, dan Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul tentang Pilpres satu putaran, direspons Tim Capres-Cawapres. 

Mengingat, sebelumnya mereka berulang kali menyatakan NU netral pada Pilpres 2024.

Awalnya, dukungan terhadap Pilpres satu putaran, disampaikan Gus Ipul. Alasannya, kalau Pilpres 2024 berjalan satu putaran, maka akan hemat anggaran. Apalagi, sebentar lagi akan masuk Ramadan. Sehingga, umat Islam bisa menjalankan ibadah puasa dengan khusyuk.

Gus Ipul juga menilai, peluang Pilpres satu putaran itu terbuka lebar. Apalagi, hasil survei LSI Denny JA menunjukkan, elektabilitas Prabowo-Gibran sekitar 50 persen.

Baca juga : Aryo Seno Bagaskoro: Kami Berharap Bisa Melihat Keteladanan

“Pilpres momentum penting bagi kita, tapi cukup menyita waktu, sehingga sebagian energi terkuras. Kalau bisa satu putaran, itu akan sangat baik,” kata Gus Ipul di Yogyakarta, Rabu (31/1/2024).

Pernyataan Gus Ipul disambut Gus Yahya. Menurut Gus Yahya, untung rugi Pilpres satu atau dua putaran, harus ditimbang dari beberapa aspek. Salah satunya biaya.

Dia pun setuju dengan Gus Ipul, soal biaya bakal lebih hemat jika Pilpres berlangsung satu putaran. Dengan alasan ini, Gus Yahya meminta masyarakat menggunakan hak pilihnya dan tidak golput pada 14 Februari 2024. Sebab, hal ini bakal menentukan nasib bangsa Indonesia selama 5 tahun ke depan.

Kendati demikian, Gus Yahya mengaku, PBNU masih konsisten dengan sikapnya untuk netral dalam Pilpres 2024. Apalagi, penentu kemenangan pada Pilpres bukan dukungan Nahdliyin, apalagi PBNU. Melainkan, rakyat Indonesia yang memiliki hak pilih.

Baca juga : Bos NU Netral Nggak Sih

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Raja Juli Antoni sependapat dengan bos NU tersebut. Kata dia, berdasarkan banyak aspek, satu putaran lebih baik. 

Menurutnya, dari segi pendanaan lebih efisien, bisa menghemat sekitar Rp 17 triliun. Begitu juga pada aspek sosial. Satu putaran akan menautkan segera perpecahan dan keretakan sosial yang akhir-akhir ini terjadi. 

"Kehidupan akan kembali normal, siapa pun yang menang dalam pilpres satu putaran tersebut," ujar Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) ini kepada Rakyat Merdeka, Kamis (1/2/2024). 

Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Panel Barus menilai, pernyataan Gus Yahya dan Gus Ipul soal Pilpres satu putaran itu rasional. Caleg DPR dari Partai Golkar ini pun mengklaim, suara Prabowo-Gibran semakin meningkat. 

Baca juga : M. Qodari Ajak Warga Datang Ke TPS Pilih Prabowo-Gibran

Namun, Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Aryo Seno Bagaskoro mengatakan, satu atau dua putaran, ada di tangan rakyat. Bukan di tangan elite. 

Untuk membahas topik ini lebih lanjut, berikut wawancara dengan Panel Barus. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.