Dark/Light Mode

Dukung Satu Putaran

Bos NU Netral Nggak Sih

Kamis, 1 Februari 2024 08:21 WIB
Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya. (Foto: Antara)
Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gerakan Pilpres 2024 satu putaran yang terus digoreng-goreng kubu Paslon 02 ikut didukung Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dan Sekjen Saifullah Yusuf atau Gus Ipul. Padahal berulang kali keduanya menyatakan NU netral di Pilpres 2024. Lantas kalau dukung 1 putaran, bos NU netral nggak sih?

Awalnya, dukungan terhadap Pilpres satu putaran disampaikan Gus Ipul. Alasan Gus Ipul, kalau Pilpres 2024 berjalan 1 putaran, maka akan hemat anggaran. Lagipula, sebentar lagi akan masuk bulan Ramadan. Sehingga, umat Islam di Indonesia bisa menjalankan ibadah puasa dengan khusyuk.

Baca juga : Gerakan Satu Putaran Dilawan “Salam 4 Jari”

Gus Ipul juga menilai, peluang Pilpres satu putaran masih terbuka lebar. Apalagi hasil survei LSI Denny JA menunjukkan bahwa elektabilitas salah satu paslon tembus mencapai 50 persen lebih.  

“Memang Pilpres ini momentum penting bagi kita, tapi cukup menyita waktu sehingga sebagian energi itu terkuras. Kalau misalnya ini bisa satu putaran ya itu akan sangat baik,” kata Gus Ipul di Yogyakarta, Rabu (31/1/2024).

Baca juga : Jokowi Akan Kampanye Beneran Atau Nggak Ya

Ternyata pernyataan Gus Ipul ikut dibantah Gus Yahya. Menurutnya, untung rugi Pilpres satu atau dua putaran memang harus ditimbang dari beberapa aspek. Salah satunya biaya.

Dia pun setuju dengan Gus Ipul, soal biaya penyelenggaraannya bakal lebih hemat jika Pilpres berlangsung satu putaran. Dengan alasan ini, Gus Yahya meminta masyarakat menggunakan hak pilihnya dan tidak golput pada 14 Februari 2024. Sebab, hal ini bakal menentukan nasib bangsa Indonesia selama 5 tahun ke depan.

Baca juga : Sekjen Gerindra: Prabowo Menang Satu Putaran, Kader Jangan Sombong

Kendati demikian, Gus Yahya menegaskan, PBNU masih konsisten dengan sikapnya untuk netral dalam Pilpres 2024. Lagipula, penentu kemenangan Pilpres 2024 bukan berasal dari dukungan warga Nahdliyin, apalagi PBNU. Melainkan ada di tangan rakyat Indonesia yang memiliki hak pilih.

“Memang saya bisa bikin satu putaran? Kan bukan saya yang bikin. Kan kalian ini, pemilih. Silakan yang bikin satu putaran atau dua putaran adalah pemilih, monggo saja,” kata Gus Yahya di Kampus Terpadu UNU Yogyakarta, Rabu (31/1/2024).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.