Andreas Hugo Pareira: Ini Membuka Tabir Adanya Ketidakadilan

 Sebelumnya 
Bagaimana Anda melihat pernyataan pimpinan KPK, bahwa anggaran pendidikan lebih banyak mengalir ke kampus yang dikelola kementerian/lembaga dibanding perguruan tinggi negeri (PTN)?

Pemaparan KPK dengan penghitungan biaya pendidikan per satuan unit peserta didik yang dibiayai  negara, dengan perbandingan unit cost PTN dan PTN milik kementerian/lembaga ini, tepat ya.

Bagaimana tepatnya?

Ini membuka tabir ketidakadilan dukungan pembiayaan negara terhadap mahasiswa PTN kementerian/lembaga, dan PTN non kementerian/lembaga.

Baca juga : Pantauan Satwa Langka Di Hutan Dimaksimalkan

PTN milik kementerian/lembaga ini tidak ada di bawah Kemendikbud, tetapi langsung di bawah masing-masing kementerian/lembaga.

Di tengah isu uang kuliah tunggal (UKT) yang memberatkan mahasiswa, apakah alokasi anggaran pendidikan di lintas kementerian/lembaga harus dievaluasi?

Iya, Pemerintah, dalam hal ini Presiden perlu turun tangan untuk melakukan evaluasi terhadap ketidakadilan dukungan pembiayaan oleh negara terhadap mahasiswa PTN dan kampus milik kementerian/lembaga.

Menteri kan pembantu Presiden. Karena posisi para menteri itu sama, maka untuk koordinasi hanya mungkin dipimpin Presiden.

Baca juga : Sukses Beringin Di Pemilu Bakal Menular Ke Pilkada

Apa tidak bisa diselesaikan di tingkat Menteri Koordinator?

Karena begitu banyak PTN kementerian/lembaga lintas Menko, maka yang paling efektif adalah Presiden turun tangan.

Apakah persoalan ini pernah dibahas di Komisi X DPR?

Pernah.

Baca juga : Program Studinya Banyak, Integrasikan Saja Ke PTN

Apa hasilnya?

Yang berkaitan dengan PTN kementerian/lembaga, bukan kewenangan Kemendikbud dan Komisi X DPR. NNM

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 2, edisi Jumat, 14 Juni 2024 dengan judul "Dibanding Untuk Kampus Kementerian, Anggaran Untuk PTN Lebih Kecil, Andreas Hugo Pareira: Ini Membuka Tabir Adanya Ketidakadilan"

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.