Dark/Light Mode

KLHK Antisipasi Sindikat Perburuan Ilegal

Pantauan Satwa Langka Di Hutan Dimaksimalkan

Jumat, 14 Juni 2024 07:35 WIB
Menteri Ligkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya (kiri) dan Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Sekjen KLHK) Bambang Hendroyono saat mengikuti Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi IV DPR, di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (12/6/2024). (Foto: Tedy Octariawan Kroen/RM)
Menteri Ligkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya (kiri) dan Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Sekjen KLHK) Bambang Hendroyono saat mengikuti Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi IV DPR, di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (12/6/2024). (Foto: Tedy Octariawan Kroen/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan lebih intensif melakukan pemantauan terhadap hewan-hewan langka, menyusul matinya sejumlah badak di Ujung Kulon oleh sindikat pemburu cula. Selain itu, penegakan hukum akan dimaksimalkan.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya memastikan, upaya melindungi satwa langka terus dilakukan Pemerintah.

Soalnya, ancaman kepunahan satwa langka tidak hanya men­jadi isu di dalam negeri, tetapi juga menjadi perhatian dunia.

KLHK kini akan lebih intensif mengawasi dengan mengguna­kan camera trap atau kamera jebakan di dalam hutan.

Selain membantu petugas la­pangan untuk mengawasi satwa langka, camera trap juga bisa dimanfaatkan sebagai laporan langsung dari lokasi dan alat bukti ketika terjadi perburuan satwa langka, seperti badak di Ujung Kulon.

Baca juga : Sukses Beringin Di Pemilu Bakal Menular Ke Pilkada

“Sebetulnya untuk wilayah di Ujung Kulon perlunya 250 camera trap. Tapi sampai hari ini kami baru bisa pasang maksi­mum itu sekitar 170-an,” ujarnya saat melakukan rapat kerja (raker) dengan komisi IV DPR di Jakarta, Kamis (13/6/2024).

Para pelaku perburuan badak di Taman Nasional Ujung Kulon sudah ditangkap.

Sampai sekarang mereka ma­sih diperiksa untuk memastikan jumlah badak yang mati. Sejauh ini, pengakuan para pelaku, ada 26 badak yang mati.

KLHK tak begitu saja percaya dengan keterangan para ter­sangka. Perlu pendalaman dan pembuktian, seperti menemukan tulang belulang, untuk mengeta­hui angka pastinya.

“Data angka badak yang mati ada 26 ini kan dari pengakuan para pemburu. Kalau kita lihat pemburu itu kan dia berburunya nggak sendiri-sendiri,” tutur Siti.

Baca juga : Program Studinya Banyak, Integrasikan Saja Ke PTN

“Bisa terjadi double count­ing, maka ini sedang didalami,” sambung Menteri KLHK dua periode ini.

Siti menjelaskan, jumlah ba­dak jawa mengalami peningkat­an. Hal ini diketahui dari laporan lapangan yang menghitung dengan metode album.

“Dengan metode album, catatan kita (diperkirakan) sek­arang sudah punya 80-an ekor badak,” ucapnya.

Siti menuturkan, KLHK ber­tahap memasang camera trap pada tahun 2020, 2021 hingga di tahun 2022. Total kamera khusus pemantauan di hutan yang ber­hasil dipasang di tahun tersebut sebanyak 132 camera trap.

Berdasarkan pantauan dari camera trap yang dipasang, teri­dentifikasi ada 41 badak dalam satu tahun. Secara kumulatif, berdasarkan perkiraan KLHK, jumlahnya sebanyak 76.

Baca juga : Damkar Pakai Air Got Untuk Padamkan Api

Kemudian ada laporan dari lapangan, sudah ada bayi badak yang lahir. Jadi, diperkirakan ada 80-an badak.

Dalam rapat tersebut, Ang­gota Komisi IV DPR Dwita Ria Gunadi mendesak KLHK meningkatkan cara pemantauan terhadap satwa liar yang dilind­ungi untuk mencegah perburuan dan perdagangan.

Satwa endemik Indonesia se­makin terancam eksistensinya jika perburuan masih berlangsung.

“Kami berharap Ibu Men­teri LHK beserta jajaran bisa meningkatkan pengamanan juga menemukan metode tools-nya untuk menjaga satwa langka kita di habitatnya,” pinta Dwita.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Jumat, 14 Juni 2024 dengan judul KLHK Antisipasi Sindikat Perburuan Ilegal, Pantauan Satwa Langka Di Hutan Dimaksimalkan

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.