Abdul Kharis Almasyhari: Minta Masukan Pakar IT Terlebih Dahulu

 Sebelumnya 
Saat ini, banyak data kementerian dan lembaga di-hack. Pandangan Anda?

Ini sangat memprihatinkan. Pusat Data Nasional (PDN) sampai lumpuh berhari-hari dan kita tidak berdaya  menghadapinya.

Sampai hari ini dan rapat kemarin di Komisi I, belum ada titik terang, bagaimana menanganinya. Ini sangat memprihatinkan.

Kebocoran data ini, karena SDM-nya tidak memadai ataukah sistemnya tidak bisa  mengantisipasi?

Baca juga : Tim Dokter Saudi Gelar Operasi Jantung Gratis

Dari rapat kemarin, kesannya masih belum kompak. Mereka saling lempar, saling merasa bukan yang paling bertanggung jawab, antara BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) dan Kemenkominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika).

Apa yang harus dilakukan Pemerintah dalam waktu dekat ini?

PDN ini kan ada di mana-mana. Mereka punya back up, dan sekian back up (cadangan). Bahkan, ada negara yang punya puluhan cadangan. Kalau satu di-hack, yang lainnya masih ada.

Langkah selanjutnya bagaimana?

Baca juga : Zulhas Pede PAN Tembus Tiga Besar Pemilu 2029

Masih menunggu audit forensik dan investigasi. Mengenai langkah selanjutnya seperti apa, kemungkinan dalam waktu dekat, kami akan panggil pakar-pakar IT. Kami minta masukan mereka.

Harapan Anda?

Sebagaimana harapan kami pada awal pembuatan PDN, jangan sampai ada kebocoran. Jangan sampai gagal menjaga perlindungan data, karena menyangkut orang banyak.

Perlukah membentuk Panja atau Pansus?  

Baca juga : Duet Khofifah & Emil Kian Tak Tertandingi

Kami akan lihat dalam beberapa hari ini. Kemarin juga muncul usul membentuk Panja, tapi kami dengar dulu keterangan Menkominfo, BSSN dan para pakar IT dan siber. Setelah dapat masukan dari pakar, baru kami akan tentukan ini mau apa dan mau bagaimana. REN

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 2, edisi Minggu, 30 Juni 2024 dengan judul "Pembobolan Pusat Data Nasional Jadi Perhatian Komisi I DPR, Abdul Kharis Almasyhari: Minta Masukan Pakar IT Terlebih Dahulu"

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.