Dark/Light Mode

Tren Pelemahan Rupiah Harus Direm

Jumlah Orang Miskin Berpotensi Melonjak

Minggu, 30 Juni 2024 07:00 WIB
Tren Pelemahan Rupiah Harus Direm Jumlah Orang Miskin Berpotensi Melonjak

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah harus mewaspadai pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang kini sudah tembus di atas Rp 16.400 per dolar AS. Sebab dampaknya berpotensi meningkatkan angka kemiskinan.

Ekonom Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Nailul Huda mengingatkan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang terus melemah bisa mem­buat harga barang di Indonesia makin mahal. Karena, Indonesia merupakan negara yang banyak mengimpor bahan baku atau barang jadi. Dan pembeliannya memakai mata uang dolar AS.

“Saat dolar menguat, harga barang impor naik menjadi lebih mahal,” kata Huda ke­pada Rakyat Merdeka, Sabtu (29/6/2024).

Baca juga : Program Sekolah Gratis Segera Dijalankan Dong

Selain itu, lanjut dia, biaya sub­sidi Bahan Bakar Minyak (BBM) bisa membengkak karena harga minyak yang dibeli Indonesia juga menggunakan dolar AS. Akibatnya, subsidi dari Pemerin­tah berpotensi dipangkas.

Menurutnya, saat harga BBM bersubsidi naik, maka daya beli masyarakat bisa dipastikan akan tergerus sehingga pertumbuhan ekonomi akan melambat.

“Jika ini terjadi, sudah bisa dipastikan jumlah orang miskin di Indonesia makin bertambah. Dan Indonesia makin sulit men­capai visi menjadi negara maju di 2045,” kata Huda.

Baca juga : Inggris Vs Slovakia, Three Lions Waspada Skenario Adu Penalti

Mencermati terus melemah­nya nilai tukar rupiah, Presiden Jokowi minta jajarannya untuk fokus menjaga perekonomian dan situasi politik dalam negeri tetap kondusif. Ini penting agar ekono­mi dalam negeri tetap stabil.

“Saya ingin ingatkan semua kementerian dan lembaga agar betul-betul mencermati kondisi-kondisi global, jaga stabilitas kondisi ekonomi nasional kita,” ungkap Jokowi pada Sidang Kabinet terkait Perekonomian terkini di Istana Kepresidenan, Senin (24/6/2024).

Kondisi global, kata Jokowi, berkaitan dengan ketidakpastian kebijakan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) dan kete­gangan geopolitik di berbagai kawasan. Sementara dalam negeri adalah nilai tukar mata uang dan stabilitas politik.

Belanja Subsidi Melonjak

Baca juga : Sepakat Rematch Vs Oleksandr Usyk, The Gypsy King Penasaran

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengung­kapkan, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bakal berpengaruh besar bagi pereko­nomian Indonesia. Yang paling terasa, belanja subsidi untuk masyarakat bakal melonjak.

Wanita yang akrab dipanggil Ani itu mengatakan, belanja sub­sidi hingga Mei 2024 telah men­capai Rp 77,8 triliun. Jumlah tersebut naik 3,7 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 75,1 triliun.

Level belanja di atas Rp 70 triliun itu telah terjadi sejak 2022 yang sebesar Rp 75,4 triliun.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.