Dark/Light Mode

Difasilitasi Kementerian Kesehatan

Tim Dokter Saudi Gelar Operasi Jantung Gratis

Minggu, 30 Juni 2024 07:30 WIB
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memfasilitasi tim dokter dari Arab Saudi menggelar layanan operasi jantung gratis di Indonesia. Tak hanya orang dewasa, tapi juga bagi anak-anak

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, jumlah anak pen­derita penyakit jantung cukup tinggi. Berdasarkan data Ke­menkes, dari 4,8 juta bayi yang lahir setiap tahun, sekitar 0,025 persen atau 12 ribu anak mengal­ami Penyakit Jantung Bawaan (PJB) sianotik.

Namun eks Direktur Bank Mandiri ini mengungkapkan, penanganan PJB anak terkendala kurangnya jumlah rumah sakit dan dokter bedah jantung anak. Setiap tahun, hanya 6.000 dari 12 ribu kasus atau separuhnya yang bisa ditangani.

“Jadi, ada 6.000 anak yang tidak bisa dilayani, sehingga banyak dari mereka yang meninggal,” ungkap Budi dalam siaran pers, Sabtu (29/6/2024).

Karena itulah, Kemenkes bekerja sama dengan pihak luar yang bersedia mengirimkan dokter-dokter dari negaranya untuk memberikan layanan kesehatan. Salah satunya, Arab Saudi.

Dokter-dokter King Salman Relief dari Arab Saudi, bekerja sama dengan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik di Kota Medan, meng­gelar operasi jantung gratis bagi anak-anak di Sumatera Utara.

Baca juga : Zulhas Pede PAN Tembus Tiga Besar Pemilu 2029

Kehadiran tim dari Saudi itu menjadikan RSUP Adam Malik sebagai satu-satunya rumah sakit di Pulau Sumatera yang mampu melakukan operasi bedah jan­tung anak.

Selama ini, kasus-kasus jan­tung anak selalu dirujuk ke rumah sakit di Jakarta. Di sana, pasien harus antre menunggu jadwal operasi. Hal ini menye­babkan keluarga pasien menanggung biaya tinggi.

Kegiatan operasi jantung khu­sus untuk kasus-kasus sulit dari dokter-dokter King Salman Re­lief ini, merupakan yang kedua kalinya. Sebelumnya, mereka sukses menggelar kegiatan se­rupa bagi pasien dewasa pada 20-27 Mei 2024.

Operasi jantung periode kedua ini berlangsung se­lama satu minggu, dari 25 Juni hingga 2 Juli mendatang. Ditargetkan, 30 pasien anak dapat ditangani. Hingga Jumat (28/6/2024), tercatat sebanyak 17 pasien anak dengan kelainan jantung bawaan telah menjalani operasi.

Menkes Budi Gunadi Sadikin bersama Duta Besar (Dubes) Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Faisal Abdullah H Amodi, meninjau langsung pelaksanaan operasi jantung tersebut pada Jumat (28/6/2024).

Budi mengungkapkan, se­lain memberikan layanan yang selama ini belum bisa diberi­kan di daerah-daerah tertentu. Kedatangan dokter-dokter dari luar negeri ini juga dilakukan untuk mempercepat peningka­tan kemahiran dokter-dokter Indonesia.

Baca juga : Duet Khofifah & Emil Kian Tak Tertandingi

Para dokter asing ini melaku­kan transfer ilmu kepada SDM di Indonesia dalam melakukan tindakan-tindakan yang sangat dibutuhkan masyarakat. “Kita terbantu karena memang kita belum memiliki keahlian yang memadai untuk melakukannya,” tutur mantan wakil menteri BUMN ini.

Budi pun berpesan kepada para dokter Indonesia yang terlibat dalam operasi jantung gratis itu agar memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk menyerap ilmu dari para dokter asing. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh diharapkan dapat diimplementasikan untuk membantu lebih banyak pasien di Indo­nesia.

Budi berterima kasih ke­pada Kerajaan Arab Saudi dan tim medis atas semua yang telah dilakukan untuk menyelamatkan anak-anak Indone­sia. “Ini tidak hanya membuat para orang tua senang, tapi juga berkontribusi bagi kema­nusiaan,” tutupnya.

Sementara Dubes Faisal mengatakan, kerja sama kali ini merupakan arahan langsung dari Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz dan Pangeran Muhammad bin Salman untuk mengatasi berbagai masalah internasional, termasuk masalah kesehatan.

“Program kerja sama yang telah terlaksana ini menunjukkan adanya kerja sama yang sangat erat antara Pemerintah Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi,” tutur Faisal.

Sedangkan Direktur Utama RSUP Adam Malik dr. Zainal Safri mengaku terbantu dengan, kehadiran dokter dari Saudi. Dia menilai, adanya terobosan kerja sama ini akan memu­dahkan akses masyarakat ter­hadap layanan kesehatan, yang menjadi lebih dekat dan lebih murah.

Baca juga : Warga Kudu Tetap Waspada!

Zainal mencontohkan, salah satu pasiennya, Andi (14 tahun), yang telah menderita penya­kit jantung sejak usia 6 tahun dengan gejala sesak napas berat.

Saat menginjak usia 10 ta­hun, Andi mengalami sesak hebat dan disarankan untuk dirujuk ke RSJPD Harapan Kita di Jakarta.

Namun, keterbatasan biaya mengharuskan Andi menjalani pengobatan di Medan. Masalahnya tidak sesederhana itu.

“Kalau hanya menggunakan BPJS Kesehatan mungkin bisa, tapi pasti ada biaya-biaya lain yang harus dikeluarkan oleh keluarga selama menemani di Jakarta,” terangnya.

Pada April 2024, Andi kembali mengalami sesak napas hebat dan dirawat kembali di RSUP Adam Malik Medan.

Dokter masih merujuknya ke Jakarta. Beruntung, Andi mendapatkan kesempatan men­jadi salah satu pasien jantung anak yang dioperasi dalam periode kedua kegiatan King Salman Relief ini.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.