Dark/Light Mode

UAI Gelar Bedah Buku Tentang Pentingnya Memahami Islamisasi Ilmu

Rabu, 18 Januari 2023 23:30 WIB
Bedah buku Integrasi Ilmu dan Islam yang digelar Universitas Al-Azhar Indonesia. (Foto: Dok. UAI)
Bedah buku Integrasi Ilmu dan Islam yang digelar Universitas Al-Azhar Indonesia. (Foto: Dok. UAI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) menyelenggarakan Bedah Buku "Integrasi Ilmu dan Islam" Karya Prof HAM Saefuddin dan Yuddy Ardhi. Acara ini diselenggarakan secara hybrid, di Ruangan CIMB Niaga, Gedung UAI dan via zoom meeting, Selasa (17/1).

Acara ini dihadiri Rektor Universitas Al-Azhar Indonesia Prof Asep Saefuddin, Koordinatoriat Konsorsium Epistemologi Islam/ Pengurus Harian Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Islam Swasta se-Indonesia (BKS PTIS) Prof Fathul Wahid, Ketua AMKI Prof Hermawan Kresno Dipojono, Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Adian Husaini.

Prof Fathul Wahid dalam sambutannya menyampaikan tentang scientific ilmiah. Salah satunya dengan bagaimana masyarakat Muslim bisa berpikir ilmiah secara islam, yaitu dengan “Masya Allah, Subhanallah” ketika melihat suatu kejadian atau keindahan akan suatu hal.

Baca juga : FAPSI Gelar Seminar Nasional, Kaji Soal Stadion Hingga Mitigasi Konflik Suporter

“Ketika pandemi Covid-19 melanda, kepercayaan masyarakat Indonesia akan science dan scientist meningkat. Sebanyak 34 persen publik percaya kepada science dan scientist,” ucapnya.

Hal senada dikatakan Hermawan Kresno Dipojono. Kata dia, keilmuan yang berkembang saat ini harus menjaga kemuliaan kemanusiaan, kemanusiaan, dan menjaga ciptaan Sang Pencipta.

Sementara itu, Rektor UAI Prof Asep Saefuddin, dalam pidatonya ia menyampaikan, melihat perkembangan zaman saat ini, dia khawatir perguruan tinggi tidak akan menjadi sumber ilmu dan sumber belajar lagi. “Oleh karenanya, dibuatkanlah buku berjudul Integrasi Ilmu dan Islam ini dengan tujuan untuk menjadi landasan dan wawasan bagi para masyarakat Muslim di Indonesia,” ucapnya.

Baca juga : Presiden Tekankan Pentingnya Digitalisasi Produktivitas Blok Rokan

Dalam bedah buku, pembicara yang dihadiri adalah penulis pertama Prof HAM Saefuddin dan penulis kedua yaitu Yuddy Ardhi. Sedangkan pembahasnya adalah Prof Rd Mulyadhi Kartanegara, Prof Nurhayati Djamas, dan Prof Mohammad Fauzan Noordin. Salah satunya membahas terkait Iman, Ilmu dan Alam yaitu “The Golden Triangle”, dan salah satu ayat yang menjadi landasan adalah QS Al-Insyiqaq ayat 19.

“Ilmu itu nyawanya Islam dan tiangnya iman. Kalau umat tidak berilmu berarti tidak bernyawa. Saat ini umat Islam masih bernyawa, walaupun tidak sempurna, umat Islam imannya masih sering goyah, karena ilmunya tidak sempurna,” ujar Prof HAM Saefuddin.

Dia menyampaikan pula, bahwa saat ini banyak ilmu yang  sudah terintegrasi nilai-nilai keislaman. Contohnya seperti Manajemen Islam, Bimbingan Konseling Islam, Pemasaran Syariah, dan Psikologi Islam.

Baca juga : Indra Karya Garap Bendungan Kering Pertama Di Indonesia

“Untuk mengetahui ilmu, harus mengetahui sumber ilmunya. Karena ilmu yang tidak dikonfirmasi dengan sumber ilmunya, akan terpengaruh dengan sekuler, contohnya adalah pemikiran liberalisme. Ketika kita sudah menjadi Islam, kita akan mengetahui pencipta, ajarannya. Al-Qur’an adalah sumber ilmu, dan menjadi landasan bagi umat Muslim di seluruh Indonesia. Misi dari buku ini adalah memaknai antara integrasi dan Islam,” terang Yuddy Ardhi

“Semoga dengan diadakannya acara bedah buku Integrasi Ilmu dan Islam ini, akan semakin membuka pikiran masyarakat muslim Indonesia, akan pentingnya ilmu untuk menjalani kehidupan, dan Al-Qur’an menjadi landasan dan sekaligus sumber ilmu dari  segala ilmu yang sudah ada saat ini,” pungkasnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.