Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kejar Pendapatan Rp 20,87 Triliun

Defend ID Mau Jadi Pemain Global

Sabtu, 5 Februari 2022 08:20 WIB
Holding BUMN Industri Pertahanan atau Defend ID mencatat ada 10 program prioritas yang akan direalisasikan oleh masing-masing anggota holding. (Foto : Istimewa).
Holding BUMN Industri Pertahanan atau Defend ID mencatat ada 10 program prioritas yang akan direalisasikan oleh masing-masing anggota holding. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Holding BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Industri Pertahanan (Indhan) atau Defend ID ingin menjadi salah satu pemain global. Untuk mencapainya, holding sudah menyiapkan sejumlah jurus.

Direktur Utama PT Len Industri (Persero), selaku induk Holding BUMN Indhan, Bobby Rasyidin mengatakan, berdasarkan prognosa, kinerja kelima BUMN Indhan akhir tahun 2021 meraup pendapatan sebesar Rp 15,98 triliun, yang bersumber dari pertahanan dan non-pertahanan. Sebesar Rp 7,98 triliun di antaranya berasal dari sektor pertahanan.

Menurut Bobby, capaian tersebut meningkat dari total pendapatan tahun 2020 yang tercatat Rp 12 triliun (pertahanan dan non-pertahanan). Dari jumlah itu, Rp 5,8 triliun berasal dari sektor pertahanan.

Baca juga : Basarah Yakin IKN Jadi Ikon Persatuan Nasional

“Untuk prognosa total aset Defend ID di akhir tahun 2021 sebesar Rp 36,04 triliun. Tahun ini, ditargetkan tumbuh menjadi Rp 39,88 triliun,” kata Bobby di Jakarta, Rabu (2/2).

Kendati begitu, kinerja sepanjang tahun 2020 belum dapat membawa Defend ID masuk dalam daftar Top 100 Global Defence Company di tahun 2021.

Karenanya, jika target pendapatan konsolidasi tahun ini sebesar Rp 20,87 triliun tercapai, maka diprediksi Defend ID dapat masuk ke Top 100 Global Defence Company.

Baca juga : Damai, BAM Izinkan Lee Zii Jia Jadi Pemain Profesional

Bobby menilai, kondisi saat ini, antara lain dipengaruhi oleh keterbatasan pembiayaan modal kerja dan investasi. Selain itu, juga ada keterbatasan kontrak jangka panjang antara lima hingga 10 tahun.

“Termasuk ekosistem industri pertahanan dan pengadaan yang belum sepenuhnya terintegrasi. Serta rasio TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) dan anggaran R&D (Research and Development) yang perlu semakin ditingkatkan,” jelasnya.

Menurut Bobby, sejak Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 5 Tahun 2022 resmi ditandatangani Presiden Jokowi pada 12 Januari lalu, ini menjadi landasan dasar pembentukan Holding BUMN Indhan. Len Industri turut menjadi pemegang saham atas PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, PT Pindad dan PT Dahana.

Baca juga : WIKA Realty Makin Siap Jadi Induk Holding Hotel

“Bagi semua anggota Defend ID, pembentukan holding akan meningkatkan kemampuan finansial dan akses pendanaan,” akunya.

Selain itu, holding juga akan meningkatkan skala bisnis di level regional dan internasional. Termasuk meningkatkan bargaining power dalam kerja sama dan alih teknologi dengan mitra asing.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.