Dark/Light Mode

Pemasok APP Sinar Mas Bersama BKSDA Jambi Lestarikan Gajah Sumatera

Selasa, 8 Februari 2022 15:48 WIB
Tim Unit Penanganan Satwa dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi bersama pemasok APP Sinarmas MMK, FZS, dan SOS Indonesia melakukan radio tracking terhadap seekor gajah jantan bernama Ozzy. (Foto: ist)
Tim Unit Penanganan Satwa dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi bersama pemasok APP Sinarmas MMK, FZS, dan SOS Indonesia melakukan radio tracking terhadap seekor gajah jantan bernama Ozzy. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tim Unit Penanganan Satwa dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi melakukan radio tracking terhadap seekor gajah jantan bernama Ozzy saat bertandang ke kebun sawit warga RT 03, Dusun Sungai Landai, yang berada di dalam kawasan hutan produksi. Ozzy diketahui memang rutin menjelajahi areal penyangga Bukit Tigapuluh, Jambi. 

Dalam kegiatan ini, BKSDA Jambi bekerjasama dengan Masyarakat Mitra Konservasi (MMK), Frankfurt Zoological Society (FZS), SOS Indonesia, dan perusahaan pemasok APP Sinar Mas.

Kepala Resort Konservasi Tebo-BKSDA Jambi, Hefa Edison menyebutkan, konflik manusia dan gajah adalah interaksi negatif yang timbul akibat penggunaan ruang yang sama di kantong habitat Gajah Sumatera. Hampir 70 persen habitat gajah sumatera berada di luar kawasan konservasi.

Baca juga : Tingkatkan Kualitas Layanan, BSI Resmikan Call Site Semarang

“Celakanya, lahan pertanian dan perkebunan yang di kelola manusia merupakan hijauan tanaman favorit Gajah seperti  sawit, karet, dan palawija," terang Hefa dalam keterangan tertulisnya yang diterima RM.id, Selasa (8/2).

Hefa menambahkan, Gajah Ozzy merupakan satu dari 120-an ekor gajah Sumatera dari lima kelompok yang hidup di dalam dan di areal penyangga Taman Nasional Bukit Tigapuluh, yang habitatnya terjepit di antara perkebunan dan ladang-ladang milik masyarakat. Karenanya, perlu dibangun kesepakatan di antara para pihak untuk memitigasi konflik secara partisipatif, serta menerapkan penegakan hukum untuk mencegah perburuan maupun konflik berkepanjangan.

Sementara itu, pakar mitigasi konflik dengan gajah dari Forum Konservasi Gajah Indonesia (FKGI) yang juga Ketua Perkumpulan Jejaring Hutan Satwa (PJHS), Syamsuardi menuturkan, Gajah bukanlah musuh masyarakat. Ia berharap masyarakat tidak memberikan respon berlebihan saat gajah hadir di areal perkebunan sawit, karet dan tanaman palawija lainnya.

Baca juga : Mitra Pemasok APP Sinar Mas Gelar Liga Fire Regu Pemadam

"Dalam usaha konservasi satwa dan memitigasi potensi konflik, sebetulnya lebih ideal jika kawasan hutan itu bertuan, dengan legalitas  pengelolaan yang jelas serta memiliki komitmen untuk mengelola kawasan secara lanskap bersama stakeholder lain yang ada di dalamnya. Dalam hal ini masyarakat pun dapat diberikan izin oleh KLHK untuk mengelola kawasan hutan melalui model perhutanan sosial," jelas Syamsuardi. 

Senada dengan Syamsuardi, Kepala Departemen Social Security PT. Wirakarya Sakti (WKS) Jambi, Faisal Fuad menyebutkan bahwa Perusahaan siap bekerjasama dengan pihak manapun dan siap mendukung program perhutanan sosial dengan program-program pemberdayaan masyarakat sekitar.

"Jika dibutuhkan support dalam hal pelatihan, pengadaan bibit dan pembukaan pasar atau distribusi hasil panen, Perusahaan akan siap bekerjasama. Seperti budi daya lebah madu yang memperoleh pakan nektar dan polen dari bunga tanaman berkayu. Jadi ada alternatif mitigasi konflik dengan gajah sumatera”, pungkas Faisal.

Baca juga : Gelar Rakernas Pertama Di Bali, Sahabat Ganjar Ingin Gemanya Sampai Ke Mancanegara

Wisata Datuk Gedang

Ketua Gabungan Kelompok Tani Hutan (Gapoktanhut) Muara Kilis Bersatu (MKB) Poniman mengatakan, lebih dari 53 persen dari luas areal IUPHKm (Izin Usaha Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan) Gapoktan diperuntukkan bagi blok perlindungan hutan dan satwa liar. Areal IUPHKm Gapoktan ini merupakan bagian dari koridor gajah yang memiliki potensi biodiversitas yang berbatasan langsung dengan TN Bukit Tigapuluh. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.