Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tercatat Rp 5.933 Triliun

Alhamdulillah, Utang Indonesia Turun Tipis

Rabu, 16 Februari 2022 07:30 WIB
Tercatat Rp 5.933 Triliun Alhamdulillah, Utang Indonesia Turun Tipis

RM.id  Rakyat Merdeka - Posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir triwulan IV-2021 tercatat 415,1 miliar dolar AS atau sekitar Rp 5.933 triliun (kurs Rp 14.290). Jumlah tersebut turun dibandingkan dengan posisi ULN pada triwulan sebelumnya sebesar 424,0 miliar dolar AS.

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono mengatakan, penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan posisi ULN sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) serta ULN sektor swasta.

“Secara tahunan, posisi ULN triwulan IV-2021 terkontraksi 0,4 persen (year on year/yoy), setelah tumbuh 3,8 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya,” kata Erwin dalam keterangan resmi BI, kemarin.

Untuk ULN Pemerintah, BI mencatat ada penurunan pada triwulan IV-2021 dibandingkan triwulan sebelumnya. Penurunan dari 205,5 miliar dolar AS menjadi 200,2 miliar dolar AS.

Baca juga : Mantap! Ekspor Toyota Indonesia Tembus 2 Juta Unit

Hal ini menyebabkan ULN Pemerintah terkontraksi 3,0 persen (yoy), setelah tumbuh 4,1 persen (yoy) pada triwulan III -2021. Penurunan ULN terjadi seiring beberapa seri Surat Berharga Negara (SBN) yang jatuh tempo.

Dan pelunasan sebagian pokok pinjaman di triwulan IV-2021. Di samping itu, volatilitas di pasar keuangan global yang cenderung tinggi turut berpengaruh pada perpindahan investasi dari SBN ke instrumen lain.

“Jadi, mengurangi porsi kepemilikan investor non-residen pada SBN,” jelas Erwin.

Sepanjang triwulan IV-2021, ULN Pemerintah tetap diarahkan pada pembiayaan sektor produktif dan diutamakan untuk mendukung belanja prioritas Pemerintah.

Baca juga : Tahan Edy Mulyadi, Poros Muda Indonesia Apresiasi Polri

Termasuk kelanjutan upaya mengakselerasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). “ULN Pemerintah terus dikelola secara hati-hati, kredibel dan akuntabel. Hingga akhir 2021,” ujar Erwin.

Selain ULN Pemerintah, ULN swasta juga menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Posisi ULN swasta tercatat 205,9 miliar dolar AS pada triwulan IV-2021, menurun dari 209,3 miliar dolar AS pada triwulan III-2021.

“Secara tahunan, ULN swasta terkontraksi 0,9 persen (yoy), setelah tumbuh 0,6 persen (yoy) dari triwulan sebelumnya. Ini sejalan dengan pembayaran neto pinjaman dan utang lainnya selama periode triwulan IV- 2021,” jelasnya.

Perkembangan tersebut disebabkan oleh semakin dalamnya kontraksi ULN lembaga keuangan (financial corporations) menjadi 4,2 persen (yoy), dari kontraksi triwulan sebelumnya 2,7 persen (yoy).

Baca juga : Bendungan Randugunting Untuk Peningkatan Produksi Energi Terbarukan

Ada juga kontraksi dari ULN korporasi bukan lembaga keuangan menjadi sekitar 0,01 persen (yoy), setelah tumbuh 1,5 persen (yoy) pada triwulan III-2021.

Berdasarkan sektornya, ULN swasta terbesar bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin, sektor industri pengolahan, serta sektor pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 76,7 persen dari total ULN swasta.

ULN tersebut tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 76,4 persen terhadap total ULN swasta.

“Struktur ULN Indonesia ini tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya,” tegas Erwin. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.