Dark/Light Mode

Akuisisi Jembatan Nusantara, ASDP Jadi Operator Armada Terbesar

Erick: Ini Momentum Bersejarah Bagi Industri Penyeberangan Indonesia

Kamis, 3 Maret 2022 10:58 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: Instagram)
Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi langkah PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), yang mengakuisisi PT Jembatan Nusantara (JN).

Menurutnya, langkah tersebut merupakan momentum bersejarah bagi industri penyeberangan Indonesia.

Itu sebabnya, Erick menyambut positif penandatanganan Sales Purchasement Agreement (SPA) PT Jembatan Nusantara antara PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dengan PT Mahkota Pratama dan PT Indonesia VIP selaku pemilik saham PT Jembatan Nusantara.

"Ini salah satu wujud transformasi yang dilakukan ASDP. Menjadi operator pelayanan transportasi publik yang andal dan mumpuni, terutama dalam memberikan pelayanan terbaik di seluruh Indonesia," ujar Erick, Kamis (3/3).

Baca juga : Kadin Dorong Kemandirian Industri Pertahanan Indonesia

Mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan, peningkatan fasilitas dan pelayanan dari industri perkapalan, pelabuhan, maupun penyeberangan adalah sebuah keharusan.

Hal ini selaras dengan arahan Presiden Jokowi dalam peningkatan akses layanan penyeberangan.

Erick menilai, akuisisi tersebut kian memantapkan posisi ASDP sebagai operator dengan armada terbesar di Indonesia, bahkan dunia.

Melalui akuisisi tersebut, ASDP mendapatkan tambahan 53 unit armada dan mengoperasikan 6 lintasan Long Distance Ferry (LDF). Sehingga, total armada ASDP kini mencapai 219 unit kapal.

Baca juga : XL Axiata Gandeng MoEngage Demi Pengalaman Terbaik 57 Juta Pelanggan Di Indonesia

"Kita berharap, akuisisi ini tak sekadar menambah portofolio perusahaan. Tetapi juga mampu meningkatkan daripada kontribusi ASDP kepada negara, utamanya untuk masyarakat," ungkap mantan Presiden Inter Milan tersebut.

Akuisisi merupakan salah satu langkah transformasi ASDP menuju Initial Public Offering (IPO) atau penawaran umum saham perdana pada tahun ini.

Dengan go public, Erick menyebut ASDP akan mendapatkan pendanaan untuk melakukan investasi atau memperbaiki armada kapal penyeberangan.

Pasalnya, rata-rata usia kapal ASDP sudah cukup tua dan berpotensi membahayakan keselamatan pengguna jasa.

Baca juga : Akademisi: Penamaan Nusantara Untuk IKN Momentum Kembalikan Mentalitas Bangsa

"Saya selalu menekankan ASDP untuk tetap menjaga standarisasi keselamatan dan pelayanan yang prima kepada seluruh pengguna jasa," pesan Erick.

Erick juga meminta ASDP tetap meneruskan inovasi, seperti yang telah dilakukan dalam layanan pembelian tiket ferry berbasis daring, Ferizy.

Erick mengapresiasi layanan Ferizy yang merupakan bentuk transformasi digitalisasi ASDP, dalam memberikan kemudahan kepada pengguna jasa penyeberangan untuk melakukan reservasi, dan pembelian tiket secara daring.

"Tantangan disrupsi saat ini dan ke depan harus diantisipasi oleh ASDP, dengan terus mengedepankan inovasi dan teknologi," pungkas Erick. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.