Dark/Light Mode

Genjot Fiberisasi BTS, Mitratel Ingin Internet Indonesia Bebas Hambatan

Selasa, 8 Maret 2022 16:51 WIB
Menara telekomunikasi Telkom .
Menara telekomunikasi Telkom .

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk  terus memperkuat  bisnis menara telekomunikasi di sejumlah daerah. Melalui anak usahanya, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) tengah mengerjakan program fiberisasi untuk konektivitas antar BTS sejumlah perusahaan operator telekomunikasi di Indonesia. 

Program ini akan meningkatkan jumlah menara Mitratel yang tersambung jaringan fiber optic sehingga akan mempercepat proses digitalisasi di Indonesia dan menjadi langkah nyata Mitratel sebagai Leading Digital Infrastructure Company untuk mendorong perkembangan ekonomi digital di Indonesia. 

Nantinya, pengguna internet tak perlu khawatir lagi karena mereka akan dapat menggunakan internet dengan bebas hambatan, bebas buffering dan bebas lag (jeda).

Baca juga : Menpora Ingin Judo Indonesia Tampil Di Olimpiade

Direktur Strategic Portfolio Telkom, Budi Setyawan Wijaya mengatakan, Telkom mendukung penuh Langkah fiberisasi yang dilakukan Mitratel lewat beragam langkah strategis. Perkembangan teknologi menuntut kebutuhan operator akan menara telekomunikasi semakin besar. Untuk itu, TelkomGroup melalui Mitratel dengan cepat mengambil peluang tersebut untuk memperkuat dan memantapkan posisi sebagai pemain menara telekomunikasi terbesar di Indonesia bahkan Asia Tenggara. 

“Hal ini sejalan dengan strategi yang sudah dicanangkan untuk value creation yang optimal bagi Mitratel. Fiberisasi ini tentunya juga merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas akses internet di seluruh Indonesia,” ujar Budi, Selasai (8/3) 

Dukungan Telkom Group terhadap langkah fiberisasi Mitratel diimplementasikan melalui beberapa metode fiberisasi, di antaranya seperti berbasis capacity, hybrid capacity dan dark fiber baik yang  memanfaatkan aset fiber optic Telkom maupun yang dibangun oleh Mitratel.

Baca juga : Sehari Jelang Jerman Terbuka 2022, Tim Indonesia Tes Lapangan

Desember lalu, Mitratel memperluas cakupan layanan serat optik dengan pembangunan dan penyewaan 5.700 km jaringan serat optik secara nasional. Penguatan jaringan ini akan meningkatkan sebaran dan kualitas mobile broadband melalui BTS 4G dan 5G. Dengan pembangunan ini akan menambah total 1.500 menara Mitratel yang tehubung dengan jaringan optik. Dari semula 11.914 menara yang sudah terhubung dengan jaringan optik akan menjadi 13.414 menara Mitratel yang tehubung dengan jaringan optik. 

Adapun program fiberisasi Mitratel sendiri sudah mulai dilaksanakan di awal tahun 2022.Adanya program ini untuk peningkatan competitive advantage dan menjadikan Mitratel sebagai leader di market tower bisnis melalui peningkatan tenancy ratio untuk mendukung pertumbuhan bisnis pasca dilakukannya IPO. 

“Ekspansi melalui berbagai kerja sama baik organic maupun inorganic mesti dilakukan karena pasar berkembang dengan cepat.” kata Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko.

Baca juga : Menpora Apresiasi Perjuangan Tim Tenis Indonesia di Piala Davis Cup 2022

Mitratel sendiri resmi mencatatkan sahamnya (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) 22 November 2021. Perusahaan dengan kode saham MTEL ini melepas sebanyak 23.493.524.800 saham dengan nilai keseluruhan nilai IPO mencapai Rp 18,79 triliun.Dengan masuk ke Bursa, Mitratel berharap dapat menjadi perusahaan menara telekomunikasi yang semakin besar dan independen mendukung akselerasi digitalisasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. [MFA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.